Penjualan Chip Nvidia ke China Tetap Berlanjut Setelah Kunjungan CEO ke Mar-a-Lago
Kabar terbaru dari dunia teknologi dan geopolitik: Nvidia diizinkan untuk terus menjual unit pemrosesan grafis H20 (GPU) di China. Izin ini diberikan setelah kunjungan CEO Nvidia, Jensen Huang, ke Mar-a-Lago, menurut laporan NPR. Huang menghadiri jamuan makan malam dengan harga fantastis $1 juta per kepala pada hari Jumat lalu. Meskipun tidak jelas apakah Huang berbicara langsung dengan mantan Presiden Trump, peristiwa ini menimbulkan banyak pertanyaan.
Latar Belakang dan Kontroversi
Sebelumnya, Gedung Putih dikabarkan berencana menerapkan pembatasan penjualan H20 ke China dalam waktu dekat. Namun, Huang menawarkan untuk berinvestasi lebih banyak pada pusat data AI di AS, di saat Microsoft justru menarik diri dan tarif impor mengancam kenaikan biaya konstruksi. Amerika Serikat telah membatasi ekspor chip H100 Nvidia yang lebih canggih ke China, karena kekhawatiran bahwa negara tersebut akan mengembangkan AI untuk tujuan militer dan pengawasan massal.
Kepentingan Pasar China bagi Nvidia
China merupakan pasar yang sangat penting bagi Nvidia. Perusahaan ini berhasil meyakinkan pemerintah untuk mengizinkannya menjual chip dengan kinerja yang sedikit dikurangi, termasuk H20. Sebagai gambaran, perusahaan-perusahaan China membeli chip H20 senilai $16 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2025, mengantisipasi larangan yang akan datang. Investasi $1 juta untuk penjualan $16 miliar tentu merupakan pengembalian investasi yang sangat baik.
Posisi Nvidia yang Hati-Hati
Sama seperti CEO Apple, Tim Cook, Huang sangat berhati-hati dalam menyikapi isu China. Awal tahun ini, ia melakukan kunjungan diam-diam ke negara tersebut dan menekankan peran penting China dalam pertumbuhan Nvidia. Lebih dari 1,5 juta pengembang di China menggunakan CUDA, toolkit perangkat lunak Nvidia untuk melatih AI pada chipset-nya. Nvidia juga telah berkolaborasi dengan lebih dari 3.000 startup di negara tersebut.
Dampak Pembatasan Ekspor
Pembatasan ekspor ke China memiliki dua sisi mata pisau. Meskipun mungkin memperlambat kemajuan negara tersebut dalam pengembangan senjata atau pengawasan, industri teknologi di sana menjadi semakin mahir dalam membuat model yang lebih efisien, melakukan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit. Contohnya adalah DeepSeek R1, model AI ringan yang dilaporkan dibangun hanya dalam dua bulan dengan biaya kurang dari $6 juta. Perusahaan ini menggunakan chip H800 yang sesuai dengan peraturan untuk melatih model tersebut.
Implikasi yang Lebih Luas
Keputusan untuk mengizinkan penjualan chip Nvidia ke China memicu perdebatan tentang keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan keamanan nasional. Apakah China, yang dianggap sebagai pesaing global, seharusnya diizinkan untuk membeli chip AI, sementara tarif impor dari China ke Amerika Serikat dapat mengurangi defisit perdagangan?
Meta juga menghadapi masalah serupa. Meskipun CEO Mark Zuckerberg telah melakukan kunjungan ke Mar-a-Lago dan memberikan donasi besar, Meta tetap menghadapi persidangan antitrust yang akan datang dari FTC. Tindakan ini menunjukkan betapa sulitnya memprediksi hasil dari upaya lobi di pemerintahan.
Leave a Reply