Kawah Asteroid Pembawa Maut Dinosaurus Berubah Jadi Oasis Lautan Selama 700.000 Tahun

Kawah Chicxulub: Dari Pembantaian Dinosaurus Menuju Oasis Kehidupan Laut

Sekitar 66 juta tahun lalu, sebuah asteroid raksasa menghantam Bumi di wilayah yang kini dikenal sebagai Teluk Meksiko. Dampaknya sangat dahsyat, memusnahkan seluruh dinosaurus non-unggas dan menghancurkan kehidupan laut. Peristiwa ini meninggalkan kawah selebar 150 kilometer yang dikenal sebagai Kawah Chicxulub.

Namun, di balik kehancuran massal tersebut, tersembunyi sebuah kisah yang menakjubkan. Sebuah tim peneliti internasional menemukan bahwa tumbukan asteroid ini justru menciptakan sistem hidrotermal di dalam kawah, yang kemudian menjadi sumber kehidupan bagi ekosistem laut yang unik selama setidaknya 700.000 tahun.

Sistem Hidrotermal: Kunci Pemulihan Kehidupan di Kawah Chicxulub

Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications ini menunjukkan bagaimana peristiwa destruktif seperti tumbukan asteroid dapat menjadi katalis bagi kehidupan. Honami Sato, seorang ahli geologi dari Universitas Kyushu yang juga merupakan penulis utama studi ini, menjelaskan bahwa Teluk Meksiko mencatat proses pemulihan ekologis yang sangat berbeda dari lautan global pasca tumbukan asteroid.

Bagaimana Sistem Hidrotermal Bekerja?

Aktivitas hidrotermal terjadi ketika air laut meresap ke dasar laut. Air ini dipanaskan oleh interior Bumi dan bercampur dengan berbagai bahan kimia dari kerak bumi. Cairan hidrotermal ini kemudian naik kembali ke laut, mendingin dengan cepat, dan melepaskan bahan-bahan kimia yang mengendap di dasar laut.

Beberapa mikroba laut dalam memakan bahan-bahan kimia yang dihasilkan oleh aktivitas hidrotermal. Mikroba ini kemudian dimakan oleh organisme lain, dan seterusnya, membentuk rantai makanan laut dalam yang bergantung pada ventilasi hidrotermal.

Bukti dari Inti Batuan: Osmium dan Plankton

Ekspedisi pengeboran ilmiah pada tahun 2016 berhasil mengambil sampel inti batuan sepanjang 829 meter dari Kawah Chicxulub. Analisis inti batuan ini mengungkapkan bukti adanya sistem hidrotermal kuno yang menarik elemen kimia bernama osmium dari kerak bumi.

Para peneliti menduga bahwa aktivitas hidrotermal ini menarik osmium dari sisa-sisa asteroid yang terkubur di dasar laut, membawanya ke perairan Teluk Meksiko, dan akhirnya mengendapkannya ke dalam lapisan sedimen. Tim peneliti juga menemukan bahwa jenis kehidupan laut yang ada selama periode ini berbeda dari kehidupan laut setelah aktivitas hidrotermal berhenti melepaskan osmium. Plankton yang berasosiasi dengan lingkungan kaya nutrisi berkembang pesat selama pelepasan osmium. Ketika kadar osmium kembali normal, habitat bergeser untuk mendukung plankton yang beradaptasi dengan kondisi rendah nutrisi.

Implikasi Temuan: Pentingnya Sistem Hidrotermal

Temuan ini menunjukkan bahwa sistem hidrotermal yang diciptakan oleh tumbukan asteroid dan puing-puing asteroid mungkin telah membantu memicu pemulihan kehidupan di Kawah Chicxulub. Sean Gulick, seorang peneliti yang terlibat dalam studi ini, mengatakan bahwa kita semakin memahami pentingnya sistem hidrotermal yang dihasilkan oleh tumbukan untuk kehidupan. Penelitian ini merupakan langkah maju dalam menunjukkan potensi peristiwa tumbukan untuk memengaruhi lautan di atasnya selama ratusan ribu tahun.

Dengan kata lain, para peneliti mungkin telah menemukan hikmah terbesar dari semua ini kehidupan muncul dari kawah bekas kepunahan massal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *