Penurunan Proposal ESG: Dampak ‘Investasi Woke’ di Era Trump
Laporan terbaru dari As You Sow dan Proxy Impact menunjukkan penurunan signifikan sebesar 34 persen dalam proposal pemegang saham terkait Environmental, Social, and Governance (ESG). Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya sentimen anti ‘investasi woke‘ yang didorong oleh pemerintahan Trump.
Apa Itu ‘Investasi Woke’ dan Mengapa Kontroversial?
Istilah ‘investasi woke‘ sering digunakan untuk menggambarkan pendekatan investasi yang memprioritaskan isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Pendekatan ini bertujuan untuk mendukung perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, dengan harapan akan memberikan keuntungan jangka panjang. Namun, kritikus dari sayap kanan politik melihatnya sebagai gangguan terhadap kapitalisme dan kebebasan pasar.
Dampak Kebijakan Trump pada Investasi Berkelanjutan
Serangan terbuka dari Presiden Trump terhadap kebijakan iklim dan inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) telah memperburuk situasi ini. Beberapa bank besar bahkan menarik diri dari inisiatif iklim menjelang pelantikannya. Hal ini menciptakan ketidakpastian bagi investor dan menghambat upaya untuk mempromosikan investasi berkelanjutan.
Perubahan Kebijakan SEC dan Dampaknya pada Pemegang Saham
Selain tekanan politik, perubahan kebijakan di Securities and Exchange Commission (SEC) juga turut berkontribusi pada penurunan proposal ESG. SEC telah memperketat tenggat waktu dan persyaratan pelaporan bagi investor besar yang mengajukan proposal terkait isu-isu seperti risiko iklim dan kesetaraan gender. Selain itu, SEC juga mempermudah perusahaan untuk menolak proposal pemegang saham yang dianggap tidak signifikan terhadap bisnis mereka.
Reaksi dari Para Pendukung Investasi ESG
Meskipun menghadapi tantangan, para pendukung investasi ESG tetap optimis. Beberapa perusahaan bahkan semakin terbuka untuk berdialog dengan investor, mungkin untuk menghindari publisitas negatif dari pemungutan suara proxy. Namun, perusahaan juga semakin berani mengabaikan proposal pemegang saham, seperti yang ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah permintaan ‘no action’ kepada SEC.
Fokus pada Isu-Isu Lingkungan Utama
Meskipun jumlahnya menurun, proposal pemegang saham terkait iklim dan lingkungan yang diajukan tahun ini tetap fokus pada isu-isu penting seperti strategi dekarbonisasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Beberapa proposal baru juga menargetkan lembaga keuangan untuk menetapkan target rasio investasi pada infrastruktur energi bersih dibandingkan bahan bakar fosil, serta meminta perusahaan asuransi untuk melaporkan dan mengurangi polusi iklim yang terkait dengan penjaminan mereka.
Masa Depan Investasi Berkelanjutan di Tengah Tantangan Politik
Meskipun menghadapi tekanan politik dan perubahan kebijakan, para pendukung investasi berkelanjutan tetap berkomitmen untuk mendorong perusahaan agar lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Masa depan ESG mungkin tidak pasti, tetapi penting untuk terus memperjuangkan hak pemegang saham untuk menyuarakan keprihatinan mereka dan mempromosikan praktik bisnis yang berkelanjutan.
Leave a Reply