Peningkatan Kasus Infeksi ‘Pemakan Daging’ Vulva yang Mengkhawatirkan
Para dokter di Inggris memperingatkan adanya peningkatan kasus infeksi nekrotisasi fasitis pada vulva, yang dikenal juga sebagai infeksi ‘pemakan daging’. Infeksi langka ini sangat serius dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
Sebuah laporan dari Shrewsbury and Telford Hospital NHS Trust di Inggris, yang diterbitkan dalam BMJ Case Reports, merinci tiga kasus infeksi nekrotisasi fasitis vulva. Sayangnya, satu dari tiga wanita tersebut meninggal dunia akibat komplikasi infeksi ini. Para dokter menyatakan bahwa kasus ini merupakan bagian dari tren peningkatan yang mengkhawatirkan di Inggris, dan infeksi serupa juga dilaporkan meningkat di Amerika Serikat.
Apa Itu Nekrotisasi Fasitis?
Nekrotisasi fasitis adalah infeksi bakteri serius yang menghancurkan jaringan lunak di bawah kulit, terutama fasia. Meskipun terlihat seperti daging yang dikunyah, bakteri sebenarnya tidak memakan daging secara langsung. Infeksi ini dapat menyebar dengan cepat dan memicu komplikasi yang mengancam jiwa seperti sepsis. Dalam beberapa kasus, kematian dapat terjadi hanya dalam 12 jam setelah gejala muncul.
Penyebab dan Faktor Risiko
Meskipun beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan nekrotisasi fasitis, infeksi ini tergolong jarang. Namun, para dokter melaporkan peningkatan kasus yang melibatkan vulva dalam beberapa waktu terakhir. Dalam laporan tersebut, dua wanita didiagnosis dengan nekrotisasi fasitis vulva di ruang gawat darurat. Sementara itu, satu wanita lainnya mengalami komplikasi akibat infeksi pada luka bekas operasi.
Gejala dan Penanganan
Gejala awal infeksi ini meliputi:
- Nyeri parah di area yang terinfeksi
- Pembengkakan dan kemerahan
- Demam
- Lepuh berisi cairan
Penanganan nekrotisasi fasitis memerlukan tindakan medis segera, termasuk:
- Pemberian antibiotik intravena dosis tinggi
- Operasi pengangkatan jaringan yang terinfeksi (debridement)
- Perawatan intensif untuk mengatasi komplikasi seperti sepsis
Peningkatan Kasus Infeksi GAS di AS dan Eropa
Selain peningkatan kasus nekrotisasi fasitis vulva, studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa infeksi invasive Group A Streptococcus (GAS), penyebab paling umum nekrotisasi fasitis, telah meningkat lebih dari dua kali lipat di AS antara tahun 2013 dan 2022. Beberapa negara di Eropa, termasuk Inggris, juga melaporkan peningkatan infeksi GAS.
Pentingnya Kesadaran dan Diagnosis Dini
Meskipun nekrotisasi fasitis tergolong jarang, para dokter berharap laporan ini dapat meningkatkan kesadaran di kalangan dokter kandungan dan ginekolog mengenai kemungkinan kasus ini. Diagnosis dini dan penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah kematian. Infeksi ini sangat mematikan pada vulva, dengan tingkat kematian mencapai 50% jika tidak ditangani dengan tepat.
Leave a Reply