Komandan Paling Konflik di The Handmaid’s Tale: Salah Satu Karakter Terbaik?

Komandan Paling Konflik di The Handmaid’s Tale: Salah Satu Karakter Terbaik?

Dalam serial The Handmaid’s Tale, figur pria seringkali digambarkan sebagai antagonis utama. Namun, di antara mereka, terdapat karakter yang kompleks dan penuh konflik, yang membuat cerita semakin menarik. Salah satunya adalah Commander Joseph Lawrence.

Serial ini dikenal dengan tema-tema berat dan karakter-karakter yang mendalam. Para insider Gilead yang terlambat menyadari bahwa mereka terperangkap dalam penjara buatan sendiri adalah contoh yang paling menarik.

Serena Joy Waterford: Antara Keyakinan dan Penyesalan

Serena Joy Waterford (diperankan oleh Yvonne Strahovski) adalah karakter yang konsisten membuat penonton merasa jengkel namun juga terpesona. Awalnya, ia adalah istri seorang Commander yang sangat taat dan mendukung penuh ritual pemerkosaan demi mendapatkan bayi. Namun, seiring berjalannya waktu, Serena mengalami transformasi yang signifikan.

Kita melihatnya ditangkap oleh Kanada atas kejahatan perang, kemudian dibebaskan, dan akhirnya menyadari bahwa Gilead tidak memiliki tempat untuknya sebagai janda dan ibu tunggal. Setelah dijadikan perwakilan Gilead di Kanada, ia bahkan harus melarikan diri dari Toronto karena status imigrasinya yang bermasalah.

Serena telah banyak merenungkan tindakannya. Dulunya, ia adalah seorang penulis dan pembicara berpengaruh yang mendorong gerakan Kristen sayap kanan yang melahirkan Gilead. Sebuah tempat di mana wanita tidak diizinkan membaca atau menulis, dan siapa pun yang berani berbicara akan dieksekusi. Untungnya, Fred, suaminya, tidak membunuhnya ketika ia melanggar aturan; ia hanya memotong jarinya sebagai hukuman. Kini, ia menyadari dampak buruk yang telah ia timbulkan dan ikut bertanggung jawab dalam membangun rezim mengerikan ini.

Commander Joseph Lawrence: Arsitek Gilead yang Mencari Penebusan

Commander Joseph Lawrence (diperankan oleh Bradley Whitford) adalah karakter lain yang penuh dengan kontradiksi. Ia dikenal sebagai “arsitek Gilead,” namun ia bukanlah monster. Ia setia kepada istrinya yang berjuang melawan penyakit mental dan memperlakukan para wanita yang dipaksa melayani di rumahnya dengan baik.

Lawrence memiliki Handmaid, karena semua Commander harus memilikinya, tetapi ia menghindari “upacara” pemerkosaan dan tampaknya satu-satunya Commander yang melihatnya apa adanya. Ia juga menjadi sekutu bagi June (Elisabeth Moss) dan gerakan perlawanan yang berkembang. Ia sering menggunakan status Commander-nya untuk menyesatkan tentara Gilead yang ingin tahu.

Setelah kematian istrinya dan didorong untuk menikahi janda seorang Commander yang dieksekusi, Lawrence bergerak maju dengan proyek New Bethlehem. Ia tahu bahwa ia tidak dapat membatalkan kerusakan yang telah ia sebabkan, tetapi ia percaya bahwa ia telah menemukan cara untuk maju dengan New Bethlehem. Daerah baru ini menawarkan lingkungan yang lebih baik untuk para wanita, tanpa Handmaid dan eksekusi publik.

New Bethlehem: Harapan Baru untuk Masa Depan Gilead?

Dengan dukungan Serena Joy, Lawrence yakin bahwa “kekuatan akan datang dari reformasi.” Ada secercah harapan bahwa New Bethlehem dapat mengarahkan Gilead ke masa depan yang lebih progresif. New Bethlehem menawarkan titik kembali yang lebih dapat diterima bagi Kanada dan negara-negara lain yang kebanjiran pengungsi Gilead.

Lawrence adalah karakter yang sarkastik, depresi, tetapi lucu dan cerdas. Ia mengingatkan kita bahwa tidak setiap Commander itu jahat. Episode terbaru menekankan hal ini ketika Lawrence membacakan The Little Prince kepada Angela, putri tirinya yang masih kecil. Ia mengatakan bahwa itu adalah buku favorit istrinya ketika dia masih kecil dan berjanji kepada Angela bahwa dia akan dapat membacanya sendiri ketika dia sudah cukup umur.

Episode baru The Handmaid’s Tale musim keenam hadir setiap hari Selasa pukul 12 pagi ET di Hulu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *