Janji Penurunan Harga Obat Trump: Mungkinkah Terwujud?
Administrasi Trump kembali menggembar-gemborkan janji untuk menurunkan harga obat resep yang mahal di Amerika. Janji ini, meskipun terdengar manis, kemungkinan besar akan gagal dipenuhi.
Pada hari Selasa, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menguraikan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah federal, melalui Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), untuk menurunkan harga obat. Meskipun beberapa usulan terdengar masuk akal, yang lain diperkirakan tidak akan memberikan dampak signifikan. Selain itu, Trump dan anggota parlemen dari Partai Republik juga sedang mempersiapkan, atau bahkan telah memberlakukan, langkah-langkah lain yang justru dapat menaikkan harga obat bagi banyak warga Amerika.
Negosiasi Harga Obat Medicare: Harapan atau Ilusi?
Salah satu poin utama dalam perintah eksekutif ini adalah peningkatan Program Negosiasi Harga Obat Medicare, sebuah program era Biden yang memungkinkan pemerintah untuk secara langsung menegosiasikan harga obat resep termahal yang akan dibayar oleh Medicare. Putaran negosiasi pertama telah menghasilkan diskon untuk sepuluh obat, namun pemotongan harga ini baru akan berlaku pada tahun 2026.
Putaran negosiasi kedua melibatkan 15 obat, termasuk semaglutide, bahan aktif dalam obat diabetes tipe 2 Ozempic dan Rybelsus, serta obat obesitas Wegovy. Obat-obatan berbasis semaglutide ini harganya bisa mencapai lebih dari $1.000 per bulan tanpa asuransi. Jika harga obat ini benar-benar dipangkas, itu akan menjadi pencapaian yang signifikan. Namun, diskon tersebut baru akan berlaku pada tahun 2028.
Kendala dan Tantangan dalam Penurunan Harga Obat
Saat ini, Medicare tidak dapat secara langsung menanggung biaya pengobatan untuk menurunkan berat badan. Administrasi Biden sempat mengusulkan aturan yang akan mengakhiri pembatasan ini, namun administrasi Trump telah membatalkannya. HHS menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan kerangka kerja untuk memperluas cakupan, meskipun nilai obat-obatan ini sendiri masih dipertanyakan.
Masalah lain dalam rencana Trump adalah “penalti pil.” Obat-obatan baru memenuhi syarat untuk program negosiasi setelah berada di pasar selama jangka waktu tertentu. Untuk obat-obatan molekul kecil, penundaan ini saat ini adalah tujuh tahun. Dalam perintah eksekutifnya, Trump berjanji untuk “menyelaraskan perlakuan” terhadap kedua jenis obat ini. Namun, perintah eksekutif tersebut tidak secara eksplisit menyatakan bahwa HHS akan memperpendek penundaan obat biologis yang memenuhi syarat untuk program tersebut.
Dampak Potensial dan Kritik Terhadap Rencana Trump
Menurut analisis KFF, penundaan selama empat tahun akan menghilangkan lebih dari setengah obat-obatan yang termasuk dalam program negosiasi hingga saat ini, termasuk semaglutide. Senator Ron Wyden berpendapat bahwa perintah eksekutif Trump hanya akan melemahkan reformasi harga obat.
Meskipun ada beberapa ide bagus dalam perintah eksekutif ini, seperti pengurangan biaya insulin, mempermudah negara bagian untuk mengimpor obat-obatan, atau mempercepat persetujuan obat generik, tindakan lain yang diambil oleh Gedung Putih justru merusak usulan-usulan ini. Pemangkasan staf di FDA dan potensi pengenaan tarif pada obat-obatan impor juga dapat menyebabkan harga obat yang lebih tinggi dan kekurangan obat.
Kesimpulannya, berdasarkan rekam jejak Trump, tidak ada jaminan bahwa harga obat resep di Amerika akan turun secara signifikan. Bahkan, beberapa obat mungkin akan menjadi lebih mahal dalam waktu dekat.
Leave a Reply