FTC Menuntut Uber atas Praktik Berlangganan Ilegal: Penagihan Tanpa Izin dan Pembatalan Dipersulit!

FTC Menyeret Uber ke Meja Hijau: Dugaan Praktik Berlangganan Ilegal Terungkap!

Komisi Perdagangan Federal (FTC) secara resmi mengumumkan gugatan terhadap Uber pada hari Senin, menuduh perusahaan melakukan praktik penagihan dan pembatalan yang menipu terkait layanan berlangganan Uber One. Kasus ini menjadi sorotan karena dugaan pelanggaran hak konsumen yang serius.

Pendaftaran Tanpa Izin dan Penagihan Terselubung

Dalam aduannya, FTC mengklaim bahwa Uber secara diam-diam mendaftarkan pelanggan ke layanan Uber One tanpa persetujuan eksplisit mereka. Lebih lanjut, FTC menuduh bahwa Uber melakukan penagihan kepada pengguna yang masih dalam masa uji coba gratis, sebuah praktik yang jelas-jelas merugikan konsumen.

Pembatalan Dipersulit: Taktik yang Mengecewakan

Meskipun menjanjikan opsi “batalkan kapan saja”, Uber dituduh sengaja mempersulit proses pembatalan. Beberapa pengguna dilaporkan harus melewati hingga 23 layar untuk membatalkan langganan, sementara yang lain diarahkan untuk menghubungi layanan pelanggan tanpa diberikan cara yang jelas untuk melakukannya. Bahkan setelah berhasil menghubungi layanan pelanggan, beberapa pengguna masih ditagih untuk siklus berikutnya.

Pelanggaran Hukum yang Serius

Ketua FTC, Andrew Ferguson, menyatakan bahwa tindakan Uber telah melanggar Undang-Undang FTC dan Undang-Undang Pemulihan Kepercayaan Pembeli Online (Restore Online Shoppers’ Confidence Act). FTC tidak hanya menyoroti proses pendaftaran dan pembatalan yang bermasalah, tetapi juga klaim Uber tentang penghematan bulanan melalui layanan berlangganan.

Klaim Penghematan yang Menyesatkan?

Uber mengklaim bahwa pelanggan dapat menghemat $25 per bulan berkat manfaat seperti biaya pengiriman $0 di toko tertentu atau diskon layanan. Namun, FTC berpendapat bahwa angka ini tidak akurat dan tidak memperhitungkan biaya bulanan berlangganan Uber One. Situs web Uber saat ini mengklaim penghematan rata-rata $27 per bulan, tetapi FTC mempertanyakan validitas klaim ini.

Tanggapan Uber: Membantah Tuduhan

Juru bicara Uber, Noah Edwardsen, membantah tuduhan FTC melalui email, menyatakan bahwa proses perusahaan “jelas, sederhana, dan mengikuti surat dan semangat hukum.” Dia menambahkan bahwa Uber tidak mendaftarkan atau menagih konsumen tanpa persetujuan mereka, dan pembatalan sekarang dapat dilakukan kapan saja dalam aplikasi dan membutuhkan waktu 20 detik atau kurang.

Bukan Pertama Kalinya Uber Berurusan dengan FTC

Kasus ini bukan yang pertama kalinya FTC mengambil tindakan terhadap Uber. Pada tahun 2017, Uber setuju untuk membayar FTC $20 juta setelah menyesatkan calon pengemudi. Perusahaan juga setuju untuk audit rutin setelah berbohong tentang perlindungan privasi. Pada tahun 2018, Uber lolos dari denda FTC atas pelanggaran data tahun 2016.

Implikasi Lebih Luas

Gugatan terhadap Uber ini menjadi sinyal kuat bahwa FTC serius dalam mengawasi praktik bisnis perusahaan teknologi besar. Tindakan ini menandai langkah pertama FTC terhadap sebuah perusahaan di masa jabatan kedua Trump, menunjukkan bahwa Big Tech menjadi prioritas utama bagi lembaga tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *