Direktur FBI Hapus Cuitan Kontroversial Tentang Penangkapan Hakim Wisconsin
Kash Patel, Direktur FBI yang baru-baru ini menjadi sorotan, membuat heboh dengan cuitannya mengenai penangkapan Hakim Hannah Dugan di Milwaukee, Wisconsin. Cuitan tersebut, yang menuduh Hakim Dugan menghalangi operasi penangkapan imigran oleh ICE (U.S. Immigration and Customs Enforcement), tiba-tiba saja dihapus dari platform X (sebelumnya Twitter).
Dalam cuitannya, Kash Patel menyatakan bahwa FBI telah menangkap Hakim Hannah Dugan atas tuduhan menghalangi keadilan. Ia menuduh Hakim Dugan sengaja mengarahkan agen federal dari target yang seharusnya ditangkap, yaitu seorang imigran ilegal bernama Eduardo Flores Ruiz.
Namun, tak lama setelah dipublikasikan, cuitan tersebut menghilang. Dua jam kemudian, Patel memposting ulang cuitan yang identik. Alasan penghapusan cuitan pertama masih menjadi misteri.
Reaksi dan Kontroversi Seputar Penangkapan Hakim Dugan
Penangkapan Hakim Hannah Dugan sendiri menuai berbagai reaksi. Menurut laporan Milwaukee Journal-Sentinel, agen ICE datang ke Pengadilan Milwaukee County pada 18 April untuk menangkap seorang warga negara Meksiko di ruang sidang Hakim Dugan. Hakim Dugan disebut mengarahkan agen ICE ke kantor kepala hakim, dan orang yang menjadi target penangkapan melarikan diri melalui pintu samping.
Beberapa ahli hukum memberikan pendapat beragam mengenai tindakan Hakim Dugan. Meskipun demikian, tidak ada yang berpendapat bahwa ia seharusnya didakwa dengan tindak pidana.
Menurut laporan, Hakim Dugan didakwa dengan dua pelanggaran berat: menghalangi keadilan dan menyembunyikan individu. Pengacaranya menyatakan bahwa Hakim Dugan menyesali penangkapannya dan membantah bahwa penangkapan tersebut demi kepentingan keselamatan publik.
Franklyn Gimbel, mantan jaksa federal di Milwaukee, menyebut penangkapan itu “keterlaluan” dan menyatakan bahwa FBI bisa saja mengundang Hakim Dugan untuk menyerahkan diri secara sukarela.
Latar Belakang Kash Patel dan Kontroversi yang Menyertainya
Kash Patel, Direktur FBI, dikenal sebagai tokoh kontroversial. Sebelum menjabat sebagai Direktur FBI, ia adalah anggota dewan Trump Media dan memiliki rekam jejak yang kontroversial, termasuk mempromosikan teori konspirasi QAnon dan menerbitkan daftar pejabat yang dianggap sebagai “deep state”.
Penunjukannya sebagai Direktur FBI pun menuai kritik dan penolakan dari beberapa pihak, termasuk senator dari Partai Demokrat dan beberapa anggota Partai Republik.
Kasus ini menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan Kash Patel dan menimbulkan pertanyaan tentang independensi dan integritas FBI di bawah kepemimpinannya.
Leave a Reply