Erupsi Dahsyat! Gunung Berapi Bawah Laut Guncang Tepi Angkasa

Dahsyatnya Erupsi Hunga Tonga: Guncangan Hingga ke Luar Angkasa

Erupsi gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai pada tahun 2022 bukan hanya menjadi salah satu letusan terkuat dalam sejarah modern, tetapi juga secara harfiah menciptakan gelombang di luar angkasa. Letusan ini mengirimkan gumpalan abu dan gas setinggi lebih dari 50 kilometer ke atmosfer, jauh melampaui ketinggian jelajah pesawat komersial dan sebagian besar aktivitas cuaca.

Namun, yang benar-benar mengejutkan para ilmuwan adalah efek riaknya yang tidak berhenti di situ. Gelombang tersebut terus bergerak hingga ke lapisan atmosfer atas, tempat satelit-satelit kita mengorbit planet ini. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam AGU Advances menjelaskan bagaimana erupsi dahsyat ini berhasil mengguncang bagian planet yang jarang tersentuh oleh gunung berapi.

Bagaimana Erupsi Gunung Berapi Bisa Mengguncang Angkasa?

Dengan menggunakan data satelit dan pemodelan atmosfer, para peneliti menguji dua penyebab utama:

  • Gelombang Lamb: Gelombang tekanan yang ‘memeluk’ permukaan bumi.
  • Gelombang gravitasi sekunder: Gelombang yang dihasilkan ketika gelombang pertama pecah di ketinggian.

Hasilnya menunjukkan bahwa gelombang gravitasi sekunder adalah penyebab utamanya. Gerakan cepat dan magnitudonya yang lebih besar sangat cocok dengan data satelit yang dipelajari oleh tim. Singkatnya, erupsi Tonga menciptakan gelombang kejut yang begitu dahsyat sehingga mengguncang angkasa.

Implikasi dan Peringatan Dini Erupsi Gunung Berapi

Temuan ini melengkapi penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa erupsi Hunga Tonga-Hunga Haʻapai menghasilkan tanda seismik halus – gelombang Rayleigh – sebelum erupsi dimulai, yang terdeteksi oleh seismometer lebih dari 644 km jauhnya. Gelombang tersebut, yang tidak dapat dirasakan oleh manusia, merupakan petunjuk langka dan terabaikan bahwa sesuatu yang dahsyat akan terjadi. Bersama-sama, penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa gunung berapi yang masif tidak hanya mengguncang tanah, tetapi juga mengguncang seluruh atmosfer, dari dasar laut hingga tepi angkasa.

Sekarang para ilmuwan menyadari bahwa erupsi gunung berapi terkuat di Bumi mungkin meninggalkan banyak jejak awal – jika kita tahu di mana (dan kapan) harus mencari.

Melindungi Teknologi di Bumi dari Efek Erupsi

Studi ini juga menjadi pengingat bahwa apa yang terjadi di permukaan Bumi bahkan dapat mengganggu tepi angkasa – zona yang semakin kita andalkan untuk komunikasi, pelacakan cuaca dan pemodelan iklim, dan GPS. Semakin baik kita memahami bagaimana peristiwa seperti ini menyebar dari sumbernya, semakin baik kita dapat melindungi teknologi yang kita andalkan untuk berfungsi di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *