Pengacara CEO MyPillow Gunakan AI, Hasilnya Malah Bikin Repot
Dukungan tanpa henti CEO MyPillow, Mike Lindell, terhadap klaim palsu mengenai kecurangan pemilihan presiden Donald Trump terus menyeretnya ke berbagai masalah hukum. Salah satunya adalah kasus pencemaran nama baik di Denver, di mana Lindell digugat oleh mantan karyawan Dominion Voting Systems, Eric Coomer.
Namun, cerita ini semakin menarik (dan ironis) ketika pengacara Lindell justru tersandung masalah karena menggunakan AI untuk menyusun dokumen hukum. Hakim Distrik AS, Nina Wang, kini tengah menyelidiki bagaimana dan mengapa pengacara bernama Christopher Kachouroff sampai mengajukan berkas yang penuh dengan kutipan hukum fiktif.
Dokumen Penuh dengan Kesalahan Fatal
Dalam pengajuan terbarunya, Hakim Wang mempertanyakan mengapa Kachouroff dan pengacara Lindell lainnya, Jennifer DeMaster, bisa membiarkan hal seceroboh ini terjadi. Dokumen yang diajukan Kachouroff sebelumnya dipenuhi dengan “hampir tiga puluh” kesalahan mencolok, termasuk kutipan kasus yang tidak pernah ada, demikian terungkap dalam berkas pengadilan.
“Meskipun memiliki banyak kesempatan, Bapak Kachouroff menolak menjelaskan kepada Pengadilan bagaimana dokumen tersebut bisa penuh dengan kesalahan mendasar,” tegas Wang dalam berkasnya. “Berkali-kali, ketika Bapak Kachouroff diminta menjelaskan mengapa kutipan otoritas hukum tidak akurat, ia menolak memberikan penjelasan apa pun.”
Pengakuan Penggunaan AI yang Fatal
Awalnya, Kachouroff berdalih bahwa kesalahan tersebut adalah murni kesalahannya sendiri. Namun, belakangan ia mengakui bahwa penyebab utama banyaknya kesalahan dalam dokumen tersebut adalah karena dokumen itu dibuat oleh chatbot AI.
“Baru setelah Pengadilan menanyakan langsung kepada Bapak Kachouroff apakah dokumen tersebut adalah produk dari generative artificial intelligence, Bapak Kachouroff mengakui bahwa ia memang menggunakan AI generatif,” tulis Hakim Wang dalam berkasnya. “Setelah dipertanyakan lebih lanjut, Bapak Kachouroff mengakui bahwa ia gagal memeriksa keabsahan kutipan dalam dokumen tersebut setelah menggunakannya (AI) sebelum mengajukannya ke Pengadilan.”
Konsekuensi Menanti
Kini, Wang memberi Kachouroff dan DeMaster waktu hingga 5 Mei untuk menjelaskan bagaimana kesalahan fatal ini bisa terjadi. Jika mereka gagal memberikan penjelasan yang memuaskan, Wang mengancam akan merujuk kedua pengacara tersebut ke proses disiplin karena melanggar aturan perilaku profesional. Insiden ini menjadi peringatan keras tentang risiko penggunaan AI tanpa pengawasan yang memadai dalam praktik hukum.
Leave a Reply