Menteri Perdagangan AS Bantah ‘Kembalinya’ Lapangan Kerja Hanya untuk Robot

Menteri Perdagangan AS: Lapangan Kerja Manufaktur Masa Depan Bukan Hanya untuk Robot

Presiden Donald Trump terus menggembar-gemborkan kebijakan yang akan membawa lapangan kerja manufaktur kembali ke Amerika Serikat. Namun, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, tampaknya secara tidak sengaja mengakui bahwa sebagian besar pekerjaan tersebut akan dilakukan oleh robot. Apakah ini benar-benar masa depan manufaktur Amerika?

Penjelasan Menteri Perdagangan tentang Peran Robot dalam Manufaktur AS

Dalam sebuah wawancara, Lutnick mencoba meredakan kekhawatiran tentang komentarnya sebelumnya mengenai peran robot dalam industri manufaktur. Ia menekankan bahwa pabrik-pabrik modern yang sangat terotomatisasi tetap membutuhkan tenaga kerja manusia. Pabrik TSMC yang sedang dibangun, contohnya, akan mempekerjakan 3.000 orang per pabrik.

Peran Manusia di Pabrik Otomatis: Lebih dari Sekadar Memasang Sekrup

Lutnick menjelaskan bahwa robot dan sistem otomatisasi canggih memerlukan perawatan dan perbaikan. Pekerjaan-pekerjaan ini, menurutnya, akan membayar antara $70.000 hingga $90.000 per tahun, bahkan bisa mencapai $150.000 hingga $200.000. Ia menegaskan bahwa ini adalah masa depan manufaktur Amerika, bukan sekadar pekerjaan manual seperti menjahit.

Mitos vs. Realitas: Pekerjaan Manufaktur di Era Otomatisasi

Lutnick menanggapi video viral yang menggambarkan orang Amerika melakukan pekerjaan manual yang repetitif, dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat akan fokus pada pekerjaan bernilai tinggi dan berkinerja tinggi. Negara lain akan memproduksi barang-barang bernilai rendah dan menjualnya ke Amerika Serikat. Ia mengklaim bahwa kebijakan tarif Presiden Trump akan mendorong pabrik-pabrik kembali ke AS, dan tenaga kerja akan dilatih untuk pekerjaan masa depan, bukan pekerjaan masa lalu.

American Dream yang Berkelanjutan?

Lutnick menyatakan bahwa orang-orang akan bekerja di pabrik-pabrik ini sepanjang hidup mereka, dan bahkan anak cucu mereka juga akan bekerja di sana. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang mobilitas sosial dan apakah gagasan ini sesuai dengan *American Dream*. Biasanya, *American Dream* mengimplikasikan bahwa generasi berikutnya akan mencapai kekayaan yang lebih besar daripada generasi sebelumnya.

Apple dan Potensi Manufaktur di AS

Lutnick juga mengklaim bahwa CEO Apple, Tim Cook, ingin membawa pekerjaan manufaktur kembali ke AS, terutama produksi iPhone. Namun, Cook membutuhkan lengan robotik yang mampu melakukan pekerjaan dengan skala dan presisi yang dibutuhkan. Lutnick menekankan bahwa Cook khawatir tentang risiko mempekerjakan banyak orang di luar negeri, seperti potensi pemogokan di China. Menurut Lutnick, orang Amerika akan menjadi teknisi yang mengoperasikan pabrik-pabrik ini, bukan sekadar pekerja manual.

Implikasi Ekonomi dan Politik

Setelah komentar Lutnick di CNBC, Dow Jones naik 300 poin. Ia juga mengklaim bahwa kesepakatan perdagangan telah dicapai dan hanya perlu diumumkan. Rumornya, kesepakatan tersebut adalah dengan India, tetapi kebenarannya masih belum jelas. Apakah ini pertanda baik bagi ekonomi Amerika dan prospek lapangan kerja di masa depan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *