CBP Berencana Gunakan **Pengenalan Wajah Real-Time** pada Mobil di Perbatasan
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) kembali mencari teknologi pengawasan baru. Kali ini, CBP bertujuan untuk memperkuat pengawasan perbatasan dengan menggunakan pengenalan wajah pada setiap orang yang memasuki AS dengan mobil. Inisiatif ini mengikuti jejak penggunaan teknologi serupa di bandara dan penyeberangan perbatasan pejalan kaki.
Kantor Program Biometrik Operasi Lapangan CBP baru-baru ini mengeluarkan Permintaan Informasi (RFI) yang meminta vendor untuk menyediakan teknologi yang dapat menangkap gambar wajah berkualitas tinggi dari orang-orang di dalam kendaraan di pos pemeriksaan perbatasan darat. Gambar-gambar ini akan digunakan untuk perbandingan real-time dengan Sistem Verifikasi Pelancong, sebuah sistem pengenalan wajah yang sudah ada dan digunakan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) di berbagai titik masuk.
Bagaimana Sistem **Pengenalan Wajah** Ini Akan Bekerja?
Saat ini, CBP mengumpulkan banyak informasi di penyeberangan perbatasan, termasuk “paket kendaraan” yang terdiri dari plat nomor, foto lokasi, dan informasi biografi. Teknologi baru ini tidak akan menggantikan sistem yang ada, melainkan mengembangkannya menjadi sistem dua lapis.
- Zona Pra-Primer (PPZ): Kendaraan akan memasuki zona ini terlebih dahulu, di mana foto langsung akan dibandingkan dengan data yang sudah ada di database pemerintah.
- Zona Primer: Kendaraan melanjutkan ke zona ini jika tidak ada konfirmasi biometrik di PPZ. Teknologi baru CBP akan mengambil dan menganalisis foto siapa pun yang belum teridentifikasi secara biometrik.
CBP terbuka untuk sistem pasif atau yang diaktifkan oleh petugas, asalkan dapat memberikan umpan balik real-time. Sistem juga harus dapat menyaring penumpang non-manusia, seperti hewan peliharaan, dan mengambil gambar yang dapat digunakan bahkan dalam kondisi yang tidak ideal, seperti jika seseorang tidak melihat ke kamera atau mengenakan topi dan kacamata hitam.
Bukan Upaya Pertama CBP dalam **Pengenalan Wajah** di Kendaraan
Tahun lalu, DHS telah menguji teknologi **pengenalan wajah** pada kendaraan sejak 2016, termasuk di Jembatan Internasional Anzalduas, Pintu Masuk Mariposa di Nogales, dan Pintu Masuk Jembatan Perdamaian di Buffalo. CBP menyatakan bahwa penggunaan pengenalan wajah di penyeberangan kendaraan sejalan dengan mandat Kongres untuk mencatat secara biometrik semua warga negara asing yang memasuki dan meninggalkan Amerika Serikat. Mereka juga mengklaim bahwa pengenalan wajah dapat mencegah “penipu” menggunakan dokumen perjalanan orang lain.
Kekhawatiran Privasi dan Tantangan Teknis
Rencana CBP untuk memperluas pengenalan wajah di perbatasan menimbulkan berbagai kekhawatiran. Dave Mass dari Electronic Frontier Foundation (EFF) memperingatkan bahwa sistem pengenalan wajah satu-ke-satu dapat membuka kemungkinan kesalahan identifikasi. Selain itu, kemampuan untuk melacak siapa yang berada di dalam kendaraan menimbulkan masalah privasi yang signifikan.
Menurut laporan DHS tahun 2022, tingkat keberhasilan pengambilan gambar wajah dalam pengujian sebelumnya hanya sekitar 76%, dan hanya 81% dari gambar yang dapat digunakan. RFI mengakui tantangan ini, dengan menyatakan bahwa “Perilaku manusia, banyak baris penumpang di dalam kendaraan, dan hambatan lingkungan semuanya menghadirkan tantangan unik bagi lingkungan kendaraan.” CBP berharap teknologi baru ini dapat mengatasi kekurangan tersebut dan menangkap gambar 100% penumpang kendaraan.
Vendor memiliki waktu hingga 30 Mei untuk menanggapi RFI.
Leave a Reply