Netflix Berbenah: UI Baru, Algoritma Lebih Cerdas, Maraton Lebih Intens
Apakah Anda sering membatalkan langganan Netflix setelah selesai menonton beberapa serial favorit? Bersiaplah, karena Netflix punya strategi baru! Dalam beberapa minggu atau bulan mendatang, tampilan antarmuka (UI) aplikasi TV dan streaming Anda akan berubah total. Bukan hanya sekadar kosmetik, perubahan ini didukung oleh algoritma yang lebih canggih untuk memprediksi dan menampilkan konten yang (menurut Netflix) akan Anda sukai. Singkatnya, inilah ‘TikTok-ifikasi’ Netflix, dan sepertinya sulit untuk menghindarinya.
Tampilan Baru: Menu Lebih Rapi, Pencarian Lebih Mudah
Perubahan paling mencolok adalah menu utama yang kini berada di bilah panjang di bagian atas aplikasi. Di sinilah Anda akan memulai perburuan sesi binge-watching berikutnya. Anda juga bisa dengan cepat memilih acara TV, film, dan bahkan game yang bisa dimainkan antara perangkat mobile dan TV. Menu baru ini atau fungsi pencarian dapat diakses kapan saja dengan menekan tombol kembali pada remote.
“Home” vs. “My Netflix”: Kontrol di Tangan Netflix?
Perbedaan antara tab “Home” dan “My Netflix” menjadi kunci perubahan ini. “My Netflix” adalah tempat Anda menemukan konten yang ditambahkan ke “My List”, pengingat konten mendatang, dan daftar “Continue Watching”. Sementara itu, tab “Home” akan menampilkan semua konten yang Netflix *ingin* Anda tonton, mulai dari konten live hingga serial dan film yang diprediksi sesuai dengan minat Anda.
Algoritma Cerdas: Rekomendasi yang Semakin Personal
Tujuan utama dari UI baru Netflix adalah meningkatkan personalisasi rekomendasi. Elizabeth Stone, CTO Netflix, menjelaskan bahwa algoritma baru akan beradaptasi dengan Anda bahkan saat Anda mencari tontonan lain. Artinya, rekomendasi tidak hanya didasarkan pada profil atau kebiasaan menonton Anda di masa lalu. Misalnya, jika Anda baru saja menyelesaikan musim terakhir serial You dan mencari konten tentang pembunuh berantai, Netflix akan menampilkan konten serupa. Bahkan, Anda mungkin menemukan kategori dengan nama-nama unik seperti “cinta, nafsu, dan kebohongan”. Netflix menyebutnya “rekomendasi responsif”. Algoritma ini mengumpulkan informasi tentang Anda dan lingkungan Anda untuk membuat Anda terus menonton, bahkan ketika Anda mulai merasa bosan.
Potensi Umpan Balik Negatif dan Iklan yang Mengintai
Meski algoritma yang dipersonalisasi terdengar menarik, ada potensi umpan balik negatif. Bayangkan jika Anda hanya menonton beberapa episode You, lalu dibanjiri dengan konten pembunuh berantai yang sebenarnya tidak Anda inginkan. Rekomendasi juga mungkin mempertimbangkan waktu, sehingga konten yang ditawarkan saat Netflix and chill larut malam berbeda dengan film yang dicari saat siang hari untuk mengusir kebosanan. Personalisasi yang lebih dalam ini juga berpotensi membuka jalan bagi iklan. Eunice Kim, Chief Product Officer Netflix, tidak memberikan pernyataan konkret, tetapi mengatakan bahwa tampilan baru ini menawarkan “fleksibilitas untuk mengembangkan halaman utama di masa depan” dan “kami percaya peningkatan ini akan mendorong hasil bagi pengiklan juga”.
Fitur Tambahan: Factoid, Feed Vertikal, dan Pencarian AI
Selain itu, pengguna akan melihat lebih banyak “callout” untuk konten populer atau pemenang penghargaan Emmy. Aplikasi mobile juga mendapatkan tambahan fitur: feed vertikal mirip TikTok yang menampilkan klip pendek konten yang mungkin Anda sukai, serta pencarian AI yang menggunakan model dari OpenAI. Fitur pencarian AI ini memungkinkan pengguna memasukkan permintaan yang lebih fleksibel, seperti “Sesuatu yang gelap dan lucu, tapi tidak terlalu lucu”. Kedua fitur ini masih dalam tahap pengujian, dan pencarian AI bersifat opsional (mulai di iPhone terlebih dahulu).
Bertahan di Tengah Persaingan: Menjerat Pengguna Agar Tidak Berhenti Berlangganan
Netflix, seperti layanan streaming lainnya, sangat memperhatikan churn rate (tingkat berhenti berlangganan). Rekomendasi yang lebih personal adalah strategi utama Netflix untuk mencegah pengguna membatalkan langganan. Dengan mempelajari kebiasaan menonton Anda secara mendalam, Netflix berharap dapat membuat Anda ketagihan dan terus berlangganan. Seperti TikTok dan Instagram, algoritma adalah raja. Apakah strategi ini akan berhasil untuk Netflix?
Leave a Reply