Kebijakan Tarif Trump Berubah: Bagaimana Ini Mempengaruhi Harga Produk Shein dan Temu?
Pemerintah Amerika Serikat dan China baru-baru ini mengumumkan tahapan baru dalam perang dagang mereka. Kedua negara sepakat untuk menunda sementara penerapan tarif yang saling dikenakan awal tahun ini. Selama 90 hari ke depan, China akan menurunkan bea masuk untuk impor dari AS dari 125% menjadi 10%. Sementara itu, AS akan mengurangi tarif impor dari China dari 145% menjadi 30%.
Pengecualian Tarif: Barang di Bawah $800 Tetap Mahal
Namun, kesepakatan ini tidak berlaku untuk pengiriman barang dari China yang nilainya di bawah $800. Barang-barang ini akan tetap dikenakan pajak sebesar 120%, atau tarif tetap $100 per item pos. Bahkan, mulai 1 Juni mendatang, tarif $100 ini akan naik dua kali lipat menjadi $200. Pengecualian ini berpotensi besar memengaruhi harga produk-produk yang dijual oleh platform e-commerce seperti Shein dan Temu.
Keputusan ini diambil setelah pertemuan pejabat dari kedua negara di Jenewa pada akhir pekan lalu. Pasar global merespons positif berita ini, mengalami lonjakan setelah pengumuman tersebut.
Alasan di Balik Perubahan Kebijakan
Presiden Trump sebelumnya mengumumkan berbagai tarif baru untuk impor global, termasuk bea masuk 84% untuk impor dari China, yang kemudian naik menjadi 145%. Ia juga menutup celah “de minimis”, yang sebelumnya membebaskan pengiriman dari China senilai kurang dari $800 dari pajak. Trump mengklaim bahwa penutupan celah ini bertujuan untuk memerangi krisis opioid sintetis di AS.
Menurut Gedung Putih, banyak pengirim berbasis di China memanfaatkan pengecualian de minimis untuk menyembunyikan zat terlarang, termasuk opioid sintetis, dalam paket bernilai rendah. Namun, di luar isu opioid, dampak penutupan celah ini juga dirasakan oleh konsumen yang sering membeli produk murah seperti sepatu, bantal, dan drone dari Shein dan Temu.
Reaksi Shein dan Temu: Kenaikan Harga dan Strategi Baru
Shein dan Temu sangat diuntungkan oleh pengecualian de minimis. Menanggapi perubahan ini, kedua perusahaan mengumumkan rencana untuk menaikkan harga. Dalam pernyataan terpisah, Shein dan Temu menyatakan bahwa perubahan aturan perdagangan global dan tarif telah meningkatkan biaya operasional mereka, sehingga mereka perlu melakukan penyesuaian harga.
Namun, pada awal Mei, Temu tampaknya mengubah strategi. Fashion Dive melaporkan bahwa Temu akan mengatasi tarif dengan beralih ke model distribusi lokal, merekrut pemasok di AS. Strategi ini membantu perusahaan menghindari tarif Trump, tetapi menempatkan Temu dalam persaingan langsung dengan Amazon dan Walmart di AS.
Persaingan di Pasar Diskon: Amazon Haul dan Forever 21
Amazon juga tampaknya menyadari popularitas Temu dan Shein di AS dengan meluncurkan Amazon Haul, platform diskon mereka sendiri. Sempat ada wacana untuk menampilkan biaya impor di Amazon Haul, namun hal ini dibatalkan.
Sementara itu, peritel Amerika Forever 21, yang dikenal dengan fast fashion, mengajukan kebangkrutan untuk kedua kalinya. Forever 21 menyatakan bahwa mereka sangat terdampak negatif oleh penggunaan pengecualian de minimis oleh Shein dan Temu, yang dituduh “menggerogoti” bisnis Forever 21.
Meskipun belum jelas siapa yang akan menjadi pemenang dan pecundang dalam lanskap perdagangan yang dirombak oleh Trump, banyak yang berharap konsumen Amerika dapat mempertimbangkan kembali nafsu tak terbatas mereka untuk barang yang lebih banyak dan lebih murah.
Leave a Reply