Seberapa Cepatkah Terlalu Cepat untuk Dilihat? Studi Ungkap Batas Kecepatan Visual Manusia

Studi Ungkap Batas Kecepatan Visual Manusia: Seberapa Cepatkah Terlalu Cepat untuk Dilihat?

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita tidak melihat dunia buram saat mata kita bergerak cepat dari satu titik ke titik lain? Gerakan mata cepat ini, yang disebut saccades, terjadi lebih dari 100.000 kali sehari. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Nature Communications [https://www.nature.com/articles/s41467-025-58659-9] mengungkap bahwa kecepatan saccades seseorang berhubungan langsung dengan batas kecepatan visualnya.

Saccades dan Batas Kecepatan Visual

Penelitian ini menunjukkan bahwa individu dengan gerakan mata yang lebih cepat mampu melihat objek yang bergerak lebih cepat pula. Temuan ini memiliki implikasi penting untuk aktivitas yang membutuhkan gerakan mata yang cepat, seperti olahraga, video game, dan bahkan fotografi. Para peneliti mengklaim sebagai yang pertama memberikan bukti untuk teori bahwa gerakan seseorang memengaruhi persepsinya.

Bagaimana Gerakan Mempengaruhi Persepsi?

Martin Rolfs, ketua penulis studi dan ilmuwan visi aktif di Humboldt University of Berlin, menjelaskan bahwa kemampuan kita untuk merasakan dunia fisik bergantung pada kualitas sensor kita. Namun, studi ini menunjukkan bahwa batasan penglihatan tidak hanya ditentukan oleh batasan biofisik, tetapi juga oleh tindakan dan gerakan yang memengaruhi sistem sensorik.

Otak Memfilter Gerakan Mirip Saccades

Rolfs dan timnya mendemonstrasikan bahwa ketika peserta melihat stimulus visual yang bergerak dengan kecepatan dan pola yang sama dengan pergeseran saccades mereka sendiri, stimulus tersebut menjadi tidak terlihat. Ini menunjukkan bahwa otak memfilter gerakan yang meniru gerakan mata kita sendiri, yang mungkin menjadi alasan mengapa saccades tidak menyebabkan buram visual seperti pada kamera.

Secara lebih luas, hal ini menunjukkan bahwa gerakan fisik, seperti gerakan mata, membatasi persepsi sistem sensorik kita terhadap dunia. Dengan kata lain, kemampuan kita untuk melihat benda bergerak tidak hanya ditentukan oleh kemampuan sensorik kita, seperti kekuatan atau sensitivitas fotoreseptor di mata kita.

Kinematika Aksi dan Persepsi Visual

Rolfs menambahkan bahwa sistem visual dan motorik kita sangat selaras satu sama lain, tetapi hal ini sering diabaikan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara peneliti kontrol motorik dan peneliti persepsi untuk memahami hubungan kompleks ini. Kinematika, studi tentang gerakan objek tanpa mempertimbangkan penyebabnya, memainkan peran penting dalam memahami bagaimana tindakan kita memengaruhi persepsi visual kita.

Implikasi dari penelitian ini sangat luas, dan mungkin hanya masalah waktu sebelum orang tua mulai mengukur saccades anak-anak mereka untuk menentukan apakah mereka cocok untuk liga kecil atau teater.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *