Grok AI Ungkap Identitas Pengusaha di Balik Kisah ‘Suntikan Lemak’ Trump: Elon Musk?
Mantan Presiden AS, Donald Trump, kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan karena kebijakan kontroversial, melainkan sebuah cerita yang ia sampaikan tentang seorang pengusaha yang mendapat ‘suntikan lemak’. Cerita ini memicu rasa ingin tahu publik, dan kecerdasan buatan (AI) pun turun tangan untuk memecahkan misteri ini.
Pada hari Senin lalu, saat menandatangani perintah eksekutif terkait penurunan harga obat, Trump menceritakan sebuah anekdot tentang seorang tokoh industri yang kelebihan berat badan dan menggunakan obat ‘suntikan lemak’. Pengusaha tersebut, menurut Trump, mengeluh tentang harga obat yang sangat mahal di Amerika Serikat dibandingkan di negara lain.
Siapakah Sosok Misterius Itu? Grok AI Menjawab
Banyak yang penasaran dengan identitas pengusaha yang dimaksud Trump. Pengguna platform X (sebelumnya Twitter) mencoba meminta bantuan **Grok**, chatbot AI besutan xAI, untuk mengidentifikasi sosok tersebut. Hasilnya? Grok menyebut nama **Elon Musk**.
“Kemungkinan besar Trump merujuk pada Elon Musk dalam cuitan tersebut,” jawab Grok. “Musk secara terbuka mengakui menggunakan obat penurun berat badan seperti Ozempic dan cocok dengan deskripsi seorang pengusaha terkenal dan brilian. Perjalanan internasionalnya mendukung skenario keluhan harga.”
Benarkah Elon Musk?
Meskipun demikian, Grok juga memberikan catatan bahwa label ‘kelebihan berat badan’ mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan citra publik Musk. Chatbot ini mengakui bahwa Trump terkadang melebih-lebihkan dalam bercerita, sehingga ada sedikit ketidakpastian.
Musk sendiri pernah mengungkapkan bahwa ia menggunakan Mounjaro, obat sejenis Ozempic, untuk menurunkan berat badan. Mounjaro, seperti Ozempic, adalah inhibitor GLP-1 yang awalnya dipasarkan untuk mengelola diabetes tipe 2, sebelum menjadi populer sebagai alat bantu penurunan berat badan.
Mahalnya Obat Penurun Berat Badan di AS
Terlepas dari siapa yang sebenarnya Trump maksud (mari kita berasumsi itu Musk untuk saat ini), perbedaan harga obat penurun berat badan seperti **Ozempic** sangat signifikan antara AS dan Eropa. Senator Bernie Sanders bahkan sempat menyeret Doug Langa, presiden produsen Ozempic, Novo Nordisk, ke hadapan Kongres untuk menjelaskan mengapa obat tersebut berharga $92 per bulan di Inggris dan $1.349 per bulan di AS.
Sanders mengecam produsen obat atas keserakahan korporat, menyebut markup harga sebagai “masalah moral yang mendalam”, dan mengungkapkan bahwa produsen lain dapat membuat versi generik dari obat populer tersebut untuk dijual dengan harga kurang dari $100 per bulan. CEO Novo Nordisk berjanji untuk bekerja sama dengan pengelola manfaat farmasi untuk menurunkan harga obat bagi warga Amerika, yang tampaknya merupakan pencapaian yang lebih konkret daripada yang dicapai Trump dengan perintah eksekutifnya.
Leave a Reply