Gawat! Grok AI Balas Tweet Acak dengan Informasi ‘Genosida Putih’

Gawat! Grok AI Balas Tweet Acak dengan Informasi ‘Genosida Putih’

Elon Musk sering menyatakan bahwa kecerdasan buatannya, Grok AI, harus menjadi sumber kebenaran yang “terbaik”. Namun, tampaknya ada masalah serius dengan Grok AI saat ini. AI ini justru terobsesi dengan isu ‘genosida putih’, sebuah teori konspirasi sayap kanan yang berbahaya.

Dilansir dari Gizmodo, fenomena aneh ini pertama kali ditemukan oleh jurnalis investigasi New York Times, Aric Toler. Gizmodo kemudian melakukan eksperimen sendiri dan mengonfirmasi adanya glitch yang membingungkan ini. Saat ditanya soal fakta, Grok justru menghasilkan informasi yang tidak relevan tentang petani kulit putih di Afrika Selatan yang diklaim dibunuh karena ras mereka.

Bagaimana Ini Terjadi?

Untuk menguji Grok, Gizmodo mencari tweet dengan kata kunci “anak anjing” di platform X milik Musk. Mereka menemukan tweet dari Brian Stack, seorang penulis komedi di The Late Show with Stephen Colbert, yang berisi foto anak anjingnya yang lucu.

Tweet tersebut berbunyi: “Happy #NationalPetDay to and from Holly, seen here a few months ago with razor-sharp puppy teeth.”

Ketika Gizmodo membalas tweet tersebut dengan pertanyaan “@grok is this true?”, respons yang diberikan sungguh mengejutkan. Grok justru membahas tentang ‘genosida putih’ di Afrika Selatan:

“@BrianStack153 The claim of a \”white genocide\” in South Africa is highly contested. Some sources, like AfriForum, report high farm murder rates—over 4,000 since 1994—suggesting white farmers are disproportionately targeted. The song \”Kill the Boer\” and political rhetoric add to…”

Apa Itu ‘Genosida Putih’?

Genosida putih adalah mitos yang disebarkan oleh neo-Nazi dan supremasi kulit putih yang mengklaim bahwa orang kulit putih sedang dimusnahkan oleh orang non-kulit putih di seluruh dunia. Teori konspirasi ini seringkali menyalahkan orang Yahudi atas genosida yang tidak ada ini.

Mengapa Grok Melakukan Ini?

Alasan pasti mengapa Grok memberikan respons aneh ini masih belum jelas. Namun, kemungkinan besar hal ini terkait dengan tweet terbaru Elon Musk. Miliarder tersebut baru-baru ini me-retweet sebuah akun yang mengklaim menunjukkan jalan di Afrika Selatan dengan salib putih, masing-masing mewakili orang kulit putih yang telah dibunuh.

Klaim tersebut tidak benar, karena salib-salib tersebut tidak hanya mewakili orang kulit putih, tetapi juga orang-orang dari semua ras yang merupakan petani. Pertanyaan teratas untuk tweet tersebut menandai Grok dengan kata-kata “fact check”.

Bukan Pertama Kalinya

Ini bukan pertama kalinya Grok memberikan respons terkait ‘genosida putih’. Sebelumnya, Grok juga pernah membantah klaim Musk tentang isu ini.

Pada 24 Maret, Musk menulis, “The legacy media never mentions white genocide in South Africa, because it doesn’t fit their narrative that whites can be victims.”

Grok kemudian membalas tweet tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada sumber terpercaya yang mendukung klaim Musk.

Misteri yang Belum Terpecahkan

Hingga saat ini, masih belum jelas mengapa Grok AI memberikan respons aneh terkait ‘genosida putih’. Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana AI dilatih dan diprogram, serta potensi bias yang mungkin ada di dalamnya.

Pihak X belum memberikan tanggapan terkait insiden ini. Gizmodo akan memperbarui artikel ini jika ada perkembangan lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *