Montana Jadi Negara ‘Coba Apapun’, Perluas Akses ke Obat Eksperimental

Montana Jadi ‘Medan Uji’ Obat Eksperimental: Peluang atau Bahaya?

Montana kini menjadi sorotan dalam dunia medis dan teknologi. Sebuah undang-undang baru disahkan, menjadikan negara bagian ini sebagai ‘medan uji’ untuk pengobatan eksperimental. Gubernur Greg Gianforte telah menandatangani undang-undang yang memungkinkan klinik dan dokter menjual serta memberikan hampir semua obat eksperimental kepada pasien, asalkan obat tersebut telah melewati setidaknya satu uji klinis Fase I.

Kontroversi di Balik Undang-Undang Baru

Para pendukung undang-undang ini berpendapat bahwa Montana akan menjadi pusat wisata medis, terutama untuk pengobatan yang berpotensi memperpanjang hidup. Namun, para ahli bioetika khawatir bahwa undang-undang ini justru akan menimbulkan lebih banyak kerugian daripada manfaat.

Latar Belakang: Perluasan Hak untuk Mencoba

Pada tahun 2023, Montana telah memperluas undang-undang “Hak untuk Mencoba” (Right-to-Try) yang sudah ada. Undang-undang ini bertujuan untuk memudahkan orang dengan penyakit terminal mengakses obat-obatan dalam pengembangan yang belum disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA). Revisi terbaru bahkan memperluas akses ini kepada siapa saja, terlepas dari kondisi kesehatan mereka.

SB 535: Kerangka Kerja untuk Pengobatan Eksperimental

Undang-undang baru, yang dikenal sebagai SB 535, menciptakan kerangka kerja perizinan formal untuk fasilitas kesehatan agar menjadi “pusat pengobatan eksperimental”. Pusat-pusat ini diwajibkan mengalokasikan 2% dari keuntungan tahunan mereka untuk membantu pasien berpenghasilan rendah mengakses pengobatan eksperimental. Selain itu, persyaratan untuk mendapatkan dan menyetujui pengobatan juga diperketat; pasien harus mendapatkan rekomendasi dari dokter yang merawat mereka.

Dukungan dari Pendukung Panjang Umur

SB 535 mendapat dukungan kuat dari para pendukung di bidang longevity, yang berpendapat bahwa undang-undang ini akan memudahkan sukarelawan untuk menguji obat anti-penuaan dan perawatan lainnya yang hampir disetujui. Mereka juga menambahkan bahwa banyak orang saat ini bepergian ke luar Amerika Serikat untuk mendapatkan perawatan ini, sehingga perubahan ini akan mengarahkan dana tersebut secara lokal.

Kekhawatiran Etis dan Keamanan

Namun, beberapa ahli etika medis tidak setuju dengan undang-undang baru ini. Mereka menekankan bahwa sebagian besar obat yang mencapai uji klinis masih gagal (sekitar 90%). Meskipun uji coba Fase I seharusnya memvalidasi keamanan obat pada manusia, ukuran sampelnya sangat kecil. Efek samping yang parah, bahkan mengancam jiwa, mungkin tidak terdeteksi sampai obat tersebut diuji pada ratusan atau ribuan sukarelawan.

Menurut sebuah studi tahun 2020, 133 obat ditarik dari pasar antara tahun 1990 dan 2010 karena masalah keamanan.

Keseimbangan Antara Akses dan Keamanan

Para pendukung berpendapat bahwa ketentuan undang-undang ini mencapai keseimbangan yang memadai antara keamanan dan peningkatan akses ke pengobatan eksperimental. Namun, waktu akan membuktikan apakah eksperimen besar ini berjalan sesuai harapan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *