The Handmaid’s Tale: Akhir yang Dinanti, Pemberontakan Berkobar
Setelah penantian panjang, musim keenam sekaligus terakhir dari The Handmaid’s Tale akhirnya membawa kita pada revolusi yang telah lama dijanjikan. Gilead, negara distopia misoginis sayap kanan, kini berada di ambang kehancuran. Dengan hanya dua episode tersisa setelah episode “Exodus,” akankah June dan para pemberontak berhasil meruntuhkan rezim kejam ini?
Pernikahan Serena: Kedok untuk Pemberontakan
Episode “Exodus” dibuka dengan persiapan pernikahan Serena, sebuah acara mewah yang bertujuan untuk memulihkan reputasinya di mata para istri Gilead. Namun, kemegahan ini hanyalah kedok. Para pemberontak, yang dipimpin oleh June, memanfaatkan pernikahan ini sebagai kesempatan emas untuk melancarkan serangan. Rencana awal mereka sempat terancam oleh pengkhianatan Nick, tetapi mereka berhasil menyusun strategi baru dengan bantuan orang-orang yang bersimpati pada Mayday.
“Exodus”: Kekerasan dan Pembebasan
“Exodus” adalah tentang kekerasan, murni dan sederhana. June, dalam voice-over khasnya, merenungkan makna pakaian bagi para wanita Gilead. Warna merah yang dipilih untuk para Handmaid, yang awalnya dimaksudkan untuk membangkitkan darah, kini melambangkan kemarahan kolektif mereka. “Malam ini, kita akan menggunakan jubah ini untuk memulai perang,” janji June.
Peran Penting June dan Sekutu Rahasia
Meskipun wajahnya tertutup, kehadiran June di garis depan pemberontakan ini terasa janggal, mengingat statusnya sebagai musuh publik nomor satu Gilead. Namun, tanpa kehadirannya, The Handmaid’s Tale tidak akan terasa lengkap. Dibantu oleh Aunt Phoebe, yang ternyata adalah sekutu Mayday, dan dengan Commander Lawrence yang mengatur agar Aunt Lydia menjauh dari keramaian, June memimpin para Handmaid menuju pembebasan.
Kue Beracun dan Pengkhianatan Wharton
Kue pernikahan yang tampak mewah ternyata telah dibubuhi obat penenang. Para Handmaid secara diam-diam membuang kue tersebut, sementara beberapa tamu, termasuk Nick dan Rose, memakannya. Namun, Aunt Lydia yang curiga menemukan potongan-potongan kue yang dibuang dan menyadari bahwa sesuatu sedang terjadi. Sementara itu, Serena menghadapi kenyataan pahit bahwa suaminya, Wharton, telah menipunya dan bahwa dia sama kejamnya dengan Fred.
Titik Balik Aunt Lydia dan Pemberontakan Dimulai
Setelah menyadari pengkhianatan Wharton, Serena melarikan diri ke malam yang dingin. Di sisi lain, Aunt Lydia, yang akhirnya menyadari kekejaman Gilead, membiarkan para Handmaid pergi. Sementara itu, June menghadapi Commander Bell, pelaku kekerasan terhadap Janine, dan membalaskan dendamnya. Dengan dukungan Aunt Lydia yang telah bertobat, para Handmaid yang telah bersenjata menuju jalanan, siap untuk melawan dan merebut kembali kebebasan mereka. Pemberontakan sebenarnya baru saja dimulai.
Masa Depan: Pertarungan Terakhir dan Harapan Baru
Dengan hanya dua episode tersisa, The Handmaid’s Tale menjanjikan pertarungan terakhir yang penuh dengan ketegangan dan harapan. Akankah June dan para pemberontak berhasil meruntuhkan Gilead dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi para wanita? Nantikan kelanjutannya di Hulu!
Leave a Reply