Akhirnya Terungkap! Misteri Genetik di Balik Warna Oranye pada Kucing

Akhirnya Terungkap! Misteri Genetik di Balik Warna Oranye pada Kucing

Para ilmuwan telah memecahkan misteri kucing yang telah lama menjadi pertanyaan: Mengapa sebagian kucing berwarna oranye, atau yang sering disebut kucing ‘ginger’? Dua tim peneliti independen telah mengungkap jawabannya dalam dua studi terpisah yang diterbitkan di jurnal Current Biology.

Studi ini mengidentifikasi mutasi genetik spesifik pada kucing yang menyebabkan warna oranye mereka. Menariknya, mutasi ini tidak ditemukan pada hewan lain dengan pewarnaan serupa.

Mekanisme di Balik Warna Oranye

Menurut Chris Kaelin, penulis utama salah satu studi, mekanisme dasar yang mendasari rambut merah pada manusia juga berlaku pada kucing oranye. Sel pigmen pada kucing ini beralih dari memproduksi pigmen eumelanin (coklat/hitam) menjadi pigmen pheomelanin (merah/oranye).

Namun, penyebab genetik warna oranye pada kucing sangat berbeda dari manusia dan mamalia lainnya. Lokasi mutasi pada kromosom X juga menjelaskan mengapa kucing ginger cenderung berjenis kelamin jantan, karena jantan hanya memiliki satu kromosom X.

Lokasi Mutasi yang Spesifik

Tim Kaelin dan tim peneliti dari Jepang secara independen berhasil mengisolasi keanehan genetik spesifik yang mendasari warna oranye pada kucing. Mereka menggunakan pendekatan genetik untuk menunjukkan bahwa mutasi tersebut adalah penghapusan kecil urutan pada kromosom X. Semua kucing oranye memiliki penghapusan ini, sementara kucing non-oranye tidak.

Mutasi ini terletak di wilayah non-coding, yaitu bagian dari genom yang tidak mengkode protein. Menurut Kaelin, mutasi ini mengaktifkan gen terdekat yang disebut Arhgap36, sehingga diekspresikan dalam sel pigmen padahal seharusnya tidak. Aktivasi ini kemudian memblokir produksi pigmen eumelanin, menyebabkan pigmen pheomelanin dibuat sebagai gantinya.

Implikasi dan Penelitian Lanjutan

Penemuan ini tidak menjelaskan semua hal tentang kucing oranye. Masih menjadi misteri apakah mutasi ini menyebabkan perubahan lain, termasuk yang berkaitan dengan perilaku atau temperamen. Tim peneliti tidak menemukan bukti bahwa mutasi tersebut menyebabkan efek luas di luar sel pigmen.

Penelitian ini membuka jalan bagi wawasan lebih lanjut. Memahami bagaimana penghapusan ini dapat mengaktifkan Arhgap36 secara tepat dapat membuka penemuan baru yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut. Para ilmuwan berharap dapat memahami bagaimana penghapusan tersebut memiliki efek yang sangat spesifik pada aktivitas gen dan dampaknya pada bagaimana gen mamalia diaktifkan dan dinonaktifkan dalam jenis sel tertentu.

Jadi, jika Anda memiliki kucing oranye dalam hidup Anda, pastikan untuk berterima kasih kepada mereka atas kontribusi mereka pada sains dengan beberapa camilan ekstra hari ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *