Google Beam: Revolusi Panggilan Video 3D, Sayangnya Belum untuk Anda!
Ingat Project Starline dari Google? “Booth” panggilan video 3D yang menjanjikan pengalaman seolah lawan bicara berada tepat di depan mata Anda? Setelah bertahun-tahun menjadi proyek riset yang mengesankan, Google akhirnya mewujudkannya sebagai produk komersial. Kini, proyek itu berganti nama menjadi Google Beam.
Raksasa teknologi ini menggabungkan semua teknologi yang diperlukan—layar medan cahaya (light field display) yang menciptakan kedalaman visual dan enam kamera yang terpasang di sekeliling bezel untuk pelacakan kepala—ke dalam apa yang pada dasarnya adalah TV 3D tanpa kacamata.
Bagaimana Cara Kerja Google Beam?
Dalam panggilan video dengan media sehari sebelum konferensi pengembang, CEO Google, Sundar Pichai, menjelaskan bahwa Beam menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menggabungkan beberapa aliran video 2D seseorang menjadi “medan cahaya 3D dengan pelacakan sempurna.” Singkatnya, Beam menciptakan avatar manusia yang sangat mirip aslinya, bahkan diklaim bisa membuat kontak mata terasa lebih alami.
Fitur baru lainnya adalah terjemahan suara nyaris real-time antar penelepon. Fitur ini juga hadir di Google Meet untuk pelanggan Google AI Pro dan Google AI Ultra, membuat koneksi melalui layar 3D semakin bermakna.
Siapa Target Pasar Google Beam?
Meski Google belum mengumumkan harga resminya, kemitraan dengan HP untuk menghadirkan perangkat Beam pertama ke bisnis dengan pelanggan terpilih tahun ini, mengindikasikan target pasarnya. Beam ditujukan untuk penggunaan perusahaan (enterprise) yang bersedia menggelontorkan dana besar untuk teknologi panggilan video generasi berikutnya. Perusahaan seperti Zoom, Citadel, Deloitte, Duolingo, Hackensack Meridian Health, NEC, Recruit, dan Salesforce telah menunjukkan minat.
Meskipun Google Beam terdengar sangat menjanjikan dan futuristik, kenyataannya teknologi ini masih jauh dari jangkauan konsumen umum. Harga yang mahal dan fokus pada pasar enterprise membuat sebagian besar orang mungkin tidak akan pernah merasakan pengalaman panggilan video 3D yang diklaim revolusioner ini.
Bahkan jika perusahaan Anda memiliki Beam di ruang konferensi, apakah Anda benar-benar akan bersusah payah menggunakannya hanya untuk panggilan video yang lebih “alami”? Dengan laptop yang memungkinkan panggilan video dari mana saja, daya tarik Google Beam mungkin hanya sebatas inovasi sesaat.
Leave a Reply