Waspada! Daftar Buku Rekomendasi ‘Abal-abal’ dari AI Muncul di Chicago Sun-Times

Daftar Buku Rekomendasi AI yang Bikin Heboh: Chicago Sun-Times Minta Maaf

Sebuah insiden memalukan menimpa harian terkemuka Chicago, Chicago Sun-Times. Pada hari Minggu lalu, mereka menerbitkan daftar rekomendasi buku musim panas yang ternyata sebagian besar adalah karangan belaka, hasil ‘karya’ kecerdasan buatan (AI). Daftar tersebut dengan cepat viral dan memicu perdebatan sengit mengenai etika penggunaan AI dalam jurnalisme.

Bagaimana Kejadian Ini Terungkap?

Kebenaran pahit ini terungkap setelah seorang penulis, Rachael King, membagikan foto daftar buku tersebut di platform Bluesky. Ia menyoroti bahwa buku pertama dalam daftar, Tidewater Dreams karya Isabel Allende, sama sekali tidak ada. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa banyak judul lainnya pun fiktif.

Siapa yang Bertanggung Jawab?

Marco Buscaglia, seorang penulis lepas, mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Ia menyatakan bahwa ia menggunakan AI untuk membuat daftar tersebut, namun lalai melakukan pengecekan fakta sebelum menyerahkannya ke Chicago Sun-Times. Buscaglia mengaku sangat malu atas kejadian ini.

Reaksi Chicago Sun-Times

Pihak Chicago Sun-Times segera bereaksi dengan menyatakan bahwa daftar tersebut bukan merupakan konten editorial dan tidak dibuat oleh jurnalis mereka. Mereka berjanji akan melakukan investigasi internal untuk mengetahui bagaimana daftar tersebut bisa lolos ke publikasi. “Kami sedang menyelidiki bagaimana hal ini bisa sampai dicetak,” tulis Chicago Sun-Times di Bluesky. “Ini bukan konten editorial dan tidak dibuat oleh, atau disetujui oleh, ruang redaksi Sun-Times. Kami menghargai kepercayaan Anda pada laporan kami dan menanggapi ini dengan sangat serius.”

Daftar Buku Fiktif vs. Nyata

Berikut adalah daftar buku yang diterbitkan, dengan catatan mana yang fiktif dan mana yang nyata:

  • Tidewater Dreams by Isabel Allende (palsu)
  • The Last Algorithm by Andy Weir (palsu)
  • Hurricane Season by Brit Bennett (ada beberapa buku dengan judul itu tetapi bukan oleh Bennett)
  • The Collector’s Piece by Taylor Jenkins Reid (palsu)
  • Nightshade Market by Min Jin Lee (palsu)
  • The Longest Day by Rumaan Alam (palsu)
  • Boiling Point by Rebecca Makkai (palsu)
  • Migrations by Maggie O’Farrell (palsu)
  • The Rainmakers by Percival Everett (palsu)
  • Salt and Honey by Delia Owens (palsu)
  • Bonjour Tristesse by Francoise Sagan (nyata)
  • Beautiful Ruins by Jess Walter (nyata)
  • Dandelion Wine by Ray Bradbury (nyata)
  • Call Me By Your Name by Andre Aciman (nyata)
  • Atonement by Ian McEwan (nyata)

Bahaya AI dalam Pembuatan Konten

Insiden ini menyoroti bahaya penggunaan AI tanpa pengawasan yang ketat. AI generatif, meskipun canggih, rentan menciptakan informasi palsu atau menyesatkan. Hal ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap media dan sumber informasi lainnya. Deskripsi buku-buku fiktif tersebut bahkan terkesan meyakinkan karena menyinggung karya-karya penulis yang sebenarnya.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi para profesional media untuk selalu memprioritaskan akurasi dan verifikasi fakta, terutama ketika menggunakan alat bantu AI dalam proses pembuatan konten.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *