Liburan Berujung Petaka: Keluarga di AS Terinfeksi Penyakit Jamur Setelah Jelajahi Goa Kelelawar

Liburan Impian Berubah Jadi Mimpi Buruk: Infeksi Jamur Menyerang Keluarga

Sebuah liburan keluarga ke Kosta Rika berubah menjadi pengalaman yang mengerikan ketika 12 dari 13 anggota keluarga mengembangkan gejala infeksi paru-paru akibat jamur. Kejadian ini bermula setelah mereka melakukan perjalanan wisata ke dalam goa yang dipenuhi kelelawar.

Kisah ini mengingatkan kita pada serial The Last of Us, di mana jamur Cordyceps menyebar melalui udara. Meskipun serial tersebut fiktif, keberadaan jamur yang menyebar melalui udara adalah nyata. Keluarga asal AS ini menjadi bukti nyata bahaya tersebut.

Histoplasmosis: Infeksi Paru-Paru Akibat Jamur

Dalam laporan yang diterbitkan oleh jurnal Morbidity and Mortality Weekly Report, para peneliti menjelaskan tentang 12 kasus yang terkonfirmasi atau diduga kuat sebagai histoplasmosis. Histoplasmosis adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh menghirup jamur Histoplasma capsulatum.

Jamur ini hidup di tanah, seringkali di dekat kotoran burung atau kelelawar, dan dapat menjadi airborne (terbawa udara) jika tanah tersebut terganggu. Gejala infeksi ini biasanya ringan, namun dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius pada bayi dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Kronologi Kejadian: Goa Kelelawar dan Gejala yang Muncul

Pada bulan Desember tahun lalu, 12 dari 13 anggota keluarga mengunjungi Goa Venado yang dipenuhi koloni kelelawar, sebuah sistem gua kuno yang populer di kalangan wisatawan. Mereka menghabiskan waktu sekitar dua jam merangkak melewati kotoran kelelawar. Setelah kembali ke AS, semua anggota keluarga, kecuali satu orang yang tidak ikut tur goa, mulai merasakan gejala yang bervariasi, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam, masalah pernapasan, dan masalah pencernaan.

Penanganan Medis dan Investigasi CDC

Lima anggota keluarga mencari pertolongan medis. Dokter melakukan tes infeksi jamur pada empat orang, dan dua di antaranya positif histoplasma. Dua pasien juga memiliki hasil rontgen dada yang abnormal, salah satunya menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan kanker paru-paru. Setelah mengetahui tentang ekspedisi gua yang mereka lakukan, penyedia layanan kesehatan memberi tahu CDC, yang kemudian meluncurkan penyelidikan. Perlu dicatat bahwa gua yang mereka kunjungi juga diduga menyebabkan wabah histoplasmosis pada tahun 1998 dan 1999.

Meskipun hasil tes antigen negatif pada beberapa anggota keluarga, dokter menduga adanya kemungkinan hasil negatif palsu, mengingat deteksi histoplasmosis lebih sulit pada pasien sehat.

Pemulihan dan Himbauan bagi Dokter

Pada akhirnya, dokter mengonfirmasi bahwa satu anggota keluarga menderita histoplasmosis, delapan anggota keluarga kemungkinan besar terinfeksi, dan tiga lainnya diduga terinfeksi. Untungnya, tidak ada dari mereka yang berubah menjadi zombie—atau menderita kanker paru-paru—dan dalam waktu 28 hari setelah terpapar, mereka semua dalam proses pemulihan. Meskipun dokter biasanya meresepkan obat antijamur untuk pasien dengan histoplasmosis parah, banyak kasus pada individu sehat sembuh dengan sendirinya.

Para peneliti mendesak para dokter untuk mempertimbangkan kemungkinan penyakit jamur dalam diagnosis diferensial pasien dengan tanda atau gejala konstitusional atau paru-paru setelah melakukan aktivitas yang berhubungan dengan risiko histoplasmosis, seperti menjelajahi goa. CDC, bekerja sama dengan Kedutaan Besar AS di Kosta Rika dan Kementerian Kesehatan Kosta Rika, berharap agar risiko histoplasmosis dicantumkan dalam formulir persetujuan tur Goa Venado.

Kisah ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa bahaya bisa mengintai di tempat yang tidak terduga. Selalu waspada dan mencari informasi yang akurat demi keselamatan diri dan keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *