Moderna Tarik Vaksin Kombo Covid-Flu: Dampak Kampanye Antivaksin RFK?

Moderna Tunda Peluncuran Vaksin Kombo Covid-Flu: Apa Penyebabnya?

Raksasa farmasi, Moderna, mengumumkan penarikan aplikasi persetujuan untuk vaksin kombinasi influenza dan Covid-19 yang menjanjikan. Keputusan ini diambil setelah melalui uji klinis yang menunjukkan hasil positif. Menurut laporan dari Reuters, langkah ini diambil sementara waktu karena adanya permintaan data tambahan.

Penundaan ini memicu spekulasi tentang pengaruh skeptisisme vaksin yang digaungkan oleh Robert F. Kennedy Jr. terhadap kebijakan pemerintah federal. Kennedy Jr., yang kini menjabat sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, dikenal luas karena pandangan antivaksinnya.

Alasan Penundaan Vaksin Kombo Covid-Flu Moderna

Meskipun menarik aplikasi saat ini, Moderna tidak sepenuhnya menyerah pada vaksin kombo ini. Perusahaan berencana untuk mengajukan kembali permohonan persetujuan setelah mengumpulkan lebih banyak data dari uji klinis Fase III mereka. Data awal sebenarnya cukup menggembirakan, menunjukkan bahwa penerima vaksin ganda menghasilkan respons imun yang sama atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan mereka yang menerima vaksin terpisah.

Keputusan Moderna ini muncul sehari setelah FDA (Food and Drug Administration) mengumumkan persyaratan baru untuk uji klinis sebelum memberikan persetujuan untuk *booster* Covid-19 tahunan bagi orang dewasa sehat di bawah usia 65 tahun. FDA akan mewajibkan *booster* untuk melalui uji coba terkontrol secara acak sebelum mendapatkan persetujuan – sebuah proses yang menurut produsen vaksin akan menunda ketersediaan vaksin.

Dampak Kebijakan Baru FDA pada Vaksin Covid-19 Lainnya

Kebijakan baru ini telah memengaruhi vaksin Covid-19 lainnya. Vaksin Covid-19 Novavax, misalnya, baru menerima persetujuan setelah melewati batas waktu awal, dan aksesnya dibatasi hanya untuk orang di atas usia 65 tahun dan mereka yang berusia antara 12 dan 64 tahun dengan kondisi medis yang mendasari.

Selain itu, FDA juga mewajibkan semua vaksin Covid-19 yang ada untuk mencantumkan peringatan yang lebih luas tentang risiko miokarditis, atau peradangan jantung. Meskipun ini adalah efek samping potensial dari vaksin, beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 justru menempatkan orang muda pada risiko miokarditis yang jauh lebih tinggi daripada vaksinasi.

Penundaan vaksin kombo Covid-Flu Moderna dan perubahan kebijakan FDA menunjukkan lanskap yang kompleks dan terus berkembang seputar pengembangan dan persetujuan vaksin. Perkembangan ini patut diperhatikan, mengingat pentingnya vaksinasi dalam mengatasi pandemi dan penyakit menular lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *