JD Vance: Tinggalkan Tinder, Saatnya Membangun Keluarga
Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, baru-baru ini membuat pernyataan kontroversial yang menyoroti kekhawatiran tentang dampak teknologi, khususnya aplikasi kencan, terhadap kehidupan sosial anak muda. Vance, yang karir politiknya didukung oleh tokoh teknologi seperti Peter Thiel, kini justru mengkritik industri tersebut. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa aplikasi kencan seperti Tinder lebih merusak daripada yang disadari banyak orang.
Kritik Terhadap Aplikasi Kencan dan Dampaknya
Vance berpendapat bahwa aplikasi kencan mempersulit komunikasi antara pria dan wanita muda, yang pada akhirnya menghambat mereka untuk berpacaran, menikah, dan memulai keluarga. Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran tentang menurunnya angka kelahiran di AS, yang menjadi perhatian utama Vance sejak lama.
“Jika Anda melihat perilaku kencan dasar di kalangan anak muda – dan saya pikir banyak dari ini adalah bahwa aplikasi kencan mungkin lebih merusak daripada yang kita sadari sepenuhnya – saya pikir sebagian dari itu adalah teknologi entah mengapa mempersulit pria dan wanita muda untuk berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang sama. Pria dan wanita muda kita tidak berkencan, dan jika mereka tidak berkencan, mereka tidak menikah, mereka tidak memulai keluarga,” ujar Vance.
Menghindari Pembahasan AI dan Beralih ke Aplikasi Kencan
Kritikus berpendapat bahwa pernyataan Vance ini adalah cara untuk menghindari pertanyaan tentang potensi destruktif Artificial Intelligence (AI) terhadap lapangan pekerjaan. Dengan mengalihkan fokus ke aplikasi kencan, Vance sekaligus mempromosikan pandangan tradisional tentang kencan dan keluarga inti, yang sejalan dengan visi pemerintahan Trump.
Keresahan Pengguna dan Performa Industri Aplikasi Kencan
Meski kontroversial, pernyataan Vance ini menyentuh keresahan nyata di kalangan pengguna aplikasi kencan. Banyak wanita dilaporkan tidak puas dengan pengalaman mereka, dan banyak pria kesulitan mendapatkan kencan. Hal ini berdampak pada performa perusahaan-perusahaan besar di industri aplikasi kencan.
Match Group, pemilik Tinder, Bumble, dan Hinge, mengalami penurunan keuntungan dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk mengatasi kerugian. CEO Match Group bahkan menggantikan CEO Tinder sebagai upaya untuk mencari pemimpin yang lebih tepat.
Reaksi dan Tantangan Vance
Masih belum jelas apakah anak muda Amerika akan mengikuti saran Vance untuk meninggalkan aplikasi kencan dan segera berkeluarga. Vance sendiri menghadapi tantangan dalam menyampaikan pesan ini, mengingat citranya yang sering menjadi sasaran meme dan kritik di internet.
Meski demikian, pernyataan Vance memicu diskusi penting tentang peran teknologi dalam membentuk hubungan sosial dan dampaknya terhadap masa depan keluarga.
Leave a Reply