Geger! **DOGE** Elon Musk Diduga Gunakan **Grok AI** dengan Data Pemerintah AS

Kontroversi Penggunaan Grok AI dalam Pemerintahan AS

Laporan terbaru dari Reuters mengungkap bahwa Grok AI, chatbot yang dikembangkan oleh xAI milik Elon Musk, kini digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat. Meskipun rincian penggunaan dan cakupannya masih belum jelas, sumber-sumber yang diwawancarai oleh Reuters menyatakan kekhawatiran mendalam mengenai implikasi akses chatbot ini terhadap data pemerintah.

Apa Itu Grok AI?

Grok AI diluncurkan oleh xAI, perusahaan AI yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2023. Chatbot ini kemudian diintegrasikan ke dalam platform media sosial X (sebelumnya Twitter) yang juga dimiliki oleh Musk. Dikenal karena kemampuannya meringkas informasi dengan gaya yang kontroversial, Grok awalnya dirancang sebagai penyeimbang “anti-woke” terhadap ChatGPT dan aplikasi lain yang dianggap lebih politis.

Penggunaan Grok oleh Pemerintah dan Potensi Konflik Kepentingan

Tim Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency) yang dipimpin Musk dikabarkan menggunakan versi khusus dari Grok AI. Tujuan utamanya adalah untuk menyortir dan menganalisis sejumlah besar data, serta menyiapkan laporan. Hal ini langsung menimbulkan kekhawatiran tentang privasi data yang sangat sensitif.

Yang lebih mengkhawatirkan, penggunaan Grok AI ini berpotensi melanggar aturan konflik kepentingan. Reuters mengindikasikan bahwa promosi Grok oleh Musk dapat dianggap sebagai pelanggaran kriminal terhadap peraturan federal. Richard Painter, penasihat etika untuk mantan Presiden George W. Bush, menyatakan bahwa jika Musk terlibat langsung dalam keputusan penggunaan Grok, hal itu dapat melanggar undang-undang konflik kepentingan yang melarang pejabat pemerintah untuk berpartisipasi dalam hal-hal yang dapat menguntungkan mereka secara finansial.

“Ini memberikan kesan bahwa DOGE menekan lembaga-lembaga untuk menggunakan perangkat lunak untuk memperkaya Musk dan xAI, dan bukan untuk kepentingan rakyat Amerika,” kata Painter.

DOGE: Misi yang Gagal?

Selain potensi pelanggaran hukum, kinerja DOGE (Department of Government Efficiency) sendiri juga dipertanyakan. Organisasi ini dinilai gagal mencapai penghematan biaya yang dijanjikan Musk sebelumnya. Bahkan, pemotongan anggaran yang dilakukan oleh DOGE berpotensi merugikan masyarakat Amerika dalam jangka panjang karena berdampak negatif pada lembaga-lembaga penting yang memberikan layanan kunci.

Implikasi yang Lebih Luas

Kejadian ini menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan Elon Musk. Sejak membantu Donald Trump terpilih kembali, Musk dituduh memperlakukan pemerintah AS sebagai “mainan pribadi” untuk kepentingan bisnisnya. Mulai dari lobi kepada negara-negara untuk mengadopsi Starlink hingga dugaan pengurangan denda federal untuk perusahaannya selama era Trump, Musk terus menghadapi tuduhan konflik kepentingan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *