Kenaikan Permukaan Air Laut Ancam Krisis Migrasi Global
Sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Communications Earth & Environment [https://www.nature.com/articles/s43247-025-02299-w] memperingatkan bahwa kenaikan permukaan air laut akan memaksa jutaan orang untuk mengungsi dari wilayah pesisir. Kondisi ini diperparah dengan pemanasan global, bahkan pada tingkat 1,5 derajat Celsius di atas rata-rata pra-industri.
Para penulis studi tersebut menekankan bahwa tingkat pemanasan saat ini pun berpotensi menyebabkan kenaikan permukaan air laut yang signifikan pada akhir abad ini, membawa konsekuensi mengerikan bagi penduduk pesisir. Studi tersebut menemukan bahwa bahkan pada pemanasan 1,2 derajat Celsius (tingkat pemanasan rata-rata saat ini), kita dapat menyaksikan kenaikan permukaan air laut yang dahsyat dan migrasi massal.
Ancaman Nyata: Migrasi Massal Akibat Kenaikan Air Laut
Jonathan Bamber, salah satu penulis studi dan ahli glasiologi di University of Bristol, mengatakan kepada CNN [https://www.cnn.com/2025/05/20/climate/ice-sheets-sea-level-rise] bahwa jika tren saat ini berlanjut, kita akan menyaksikan migrasi massal yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak peradaban modern.
Kenaikan permukaan air laut ini disebabkan oleh hilangnya lapisan es dari Greenland dan Antartika secara cepat, yang telah meningkat empat kali lipat sejak tahun 1990-an dan kini menjadi sumber utama kenaikan permukaan air laut.
Data dan Proyeksi: Masa Lalu Sebagai Cermin Masa Depan
Dalam studi ini, tim ilmuwan dari Inggris dan AS menggunakan bukti dari periode hangat hingga 3 juta tahun lalu, tren terkini dalam hilangnya es, dan model iklim untuk memprediksi perubahan lapisan es di masa depan di bawah beberapa skenario iklim. Mereka menemukan bahwa sekitar 15.000 tahun lalu, pada akhir Zaman Es terakhir, laju kenaikan permukaan air laut 10 kali lebih besar dari saat ini.
Terakhir kali kadar karbon dioksida di atmosfer setinggi saat ini, sekitar 3 juta tahun lalu, permukaan air laut 10 hingga 20 meter lebih tinggi dari sekarang.
Target Paris Terancam: Dampak Lebih Besar dari yang Diperkirakan
Para penulis menemukan bahwa bahkan jika kita secara cepat dan drastis mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris yaitu pemanasan 1,5 derajat Celsius di atas rata-rata pra-industri, kita masih akan menghadapi kenaikan permukaan air laut yang signifikan. Target tersebut, yang dianggap sebagai cara terbaik untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim, hampir terlewatkan. Studi baru ini menemukan bahwa 1,2 derajat Celsius akan menghasilkan kenaikan permukaan air laut beberapa meter.
Perlunya Tindakan Nyata dan Cepat
Para peneliti mengatakan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan titik kritis sebenarnya. Saat ini, kita berada di jalur yang menuju pemanasan global hingga 2,9 derajat Celsius, yang hampir pasti akan menyebabkan lapisan es di Greenland dan Antartika Barat runtuh sepenuhnya. Mencairnya lapisan es tersebut akan menyebabkan kenaikan permukaan air laut setinggi 12 meter. Saat ini, satu miliar orang tinggal dalam jarak 32 kaki dari permukaan laut dan sekitar 230 juta orang tinggal dalam jarak 3 kaki dari permukaan laut.
Chris Stokes, seorang ilmuwan iklim di Durham University dan penulis utama studi tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan [https://www.durham.ac.uk/departments/academic/geography/about-us/news/15c-target-too-high-for-polar-ice-sheets-and-sea-level-rise/] bahwa masyarakat perlu menyadari bahwa kenaikan permukaan air laut kemungkinan akan meningkat ke tingkat yang sangat sulit untuk diadaptasi.
Suhu rata-rata global mencapai 1,5 derajat Celsius untuk pertama kalinya tahun lalu, meskipun belum mencapai rata-rata 1,5 derajat Celsius. Masih ada waktu untuk melakukan sesuatu tentang semua ini. Para penulis mendesak tindakan iklim yang segera dan mendesak untuk memperlambat dampak terburuk dari kenaikan permukaan air laut—setiap inci berarti.
Stokes juga menambahkan [https://phys.org/news/2025-05-15c-paris-climate-agreement-high.html] bahwa setiap fraksi derajat sangat penting bagi lapisan es—dan semakin cepat kita dapat menghentikan pemanasan, semakin baik, karena ini akan jauh lebih mudah untuk kembali ke tingkat yang lebih aman di kemudian hari.
Leave a Reply