Era Trump: EPA Berencana Hapus Batasan Emisi PLTU, Ancaman Bagi Lingkungan?
Upaya Amerika Serikat dalam mengurangi emisi karbon di sektor energi terancam mundur. Menurut laporan dari New York Times, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) di bawah pemerintahan Trump sedang menyusun rencana untuk menghapus semua batasan emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dan gas alam.
Usulan ini muncul di bawah kepemimpinan kepala EPA yang baru, Lee Zeldin, yang dikenal sebagai seorang skeptis terhadap perubahan iklim. Zeldin menyatakan bahwa emisi yang dihasilkan oleh PLTU dari pembakaran bahan bakar fosil “tidak berkontribusi signifikan terhadap polusi berbahaya”—sebuah pernyataan yang kontroversial.
Penghapusan Standar Emisi: Dampak Luas Bagi Sektor Energi
Menurut New York Times, penghapusan ini akan berlaku untuk semua standar emisi gas rumah kaca yang saat ini diterapkan pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Hal ini secara efektif akan membatalkan sebagian besar pekerjaan pemerintahan Biden dalam membersihkan sektor energi, termasuk mencabut persyaratan bagi PLTU batu bara untuk menangkap polusi karbon sebelum keluar dari cerobong asap dan menyimpannya, serta aturan yang mengharuskan PLTU gas untuk menggunakan teknologi baru yang menghasilkan lebih sedikit emisi.
“Kami berusaha untuk memastikan bahwa badan tersebut mengikuti aturan hukum sambil memberi semua warga Amerika akses ke energi yang andal dan terjangkau,” kata Zeldin dalam sebuah pernyataan kepada Times.
Ancaman Bagi Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat
Sektor energi AS terus menjadi salah satu sumber gas rumah kaca terbesar di negara itu—terbesar kedua secara keseluruhan, tepat di belakang industri transportasi—dan bertanggung jawab atas seperempat dari semua emisi karbon. Di bawah standar pemerintahan Biden, pembangkit listrik baru secara signifikan lebih bersih daripada infrastruktur yang ada. Menurut laporan dari Cleanview, 96% pembangkit listrik baru yang dibangun pada tahun 2024 bebas karbon.
Persyaratan tersebut dapat hilang sepenuhnya di bawah Trump, membuka kemungkinan lebih banyak pembangkit listrik pembakaran kotor yang dibangun tanpa upaya untuk mengurangi potensi bahaya. Bahkan jika keberatan EPA Trump adalah bahwa mereka tidak percaya emisi bahan bakar fosil berkontribusi terhadap perubahan iklim, masih ada banyak efek merugikan dari bahan bakar pembakaran kotor yang nyata dan nyata. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2023 menemukan bahwa polusi yang dihasilkan oleh PLTU batu bara kemungkinan mengakibatkan sebanyak 460.000 kematian berlebihan, sebagian besar akibat polusi berbasis udara yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara. Jadi lupakan kehancuran jangka panjang yang akan diakibatkan oleh planet yang semakin panas—orang-orang sekarat karena pembangkit listrik ini sekarang.
Leave a Reply