Manusia Purba dan Pemanfaatan Tulang Paus: Bukti Arkeologi Terbaru
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications mengungkap bahwa manusia purba telah memanfaatkan tulang paus untuk membuat alat sejak sekitar 20.000 tahun lalu. Temuan ini menjadi bukti tertua yang diketahui tentang penggunaan tulang paus oleh manusia, memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan teknologi masyarakat pesisir prasejarah.
Tantangan dalam Mempelajari Komunitas Pesisir Prasejarah
Salah satu tantangan terbesar dalam mempelajari komunitas pesisir prasejarah adalah erosi dan perubahan permukaan laut yang menyebabkan hilangnya banyak bukti arkeologis. Namun, para ilmuwan terus mencari cara untuk mempelajari mereka secara tidak langsung. Salah satunya adalah dengan menganalisis artefak yang tersisa, seperti alat dari tulang paus yang ditemukan di situs-situs prasejarah di Prancis dan Spanyol.
Penemuan Alat dari Tulang Paus Berusia 20.000 Tahun
Tim peneliti dari The Autonomous University of Barcelona, French National Centre for Scientific Research, dan University of Vienna menganalisis 83 objek tulang paus yang dimodifikasi oleh manusia dan 90 fragmen tulang paus yang menunjukkan tanda-tanda pemrosesan. Penentuan usia radiokarbon mengungkapkan bahwa tulang paus tertua berasal dari sekitar 19.000 hingga 20.000 tahun lalu.
Analisis Spesies Paus dan Perilaku Makan
Melalui spektrometri massa, para peneliti menemukan bahwa tulang paus tersebut berasal dari berbagai spesies, termasuk paus biru, paus sirip, paus sperma, paus balin, serta paus abu-abu. Menariknya, analisis juga menunjukkan bahwa paus purba memiliki sedikit perbedaan dalam kebiasaan makan dibandingkan dengan rekan-rekan modern mereka.
Implikasi Penelitian terhadap Pemahaman Ekologi Paus Purba
“Meskipun garis pantai Paleolitik itu sendiri tidak lagi dapat diakses, dan kisaran taksa (klasifikasi hewan) yang diidentifikasi di sini mungkin tidak mencerminkan seluruh spesies yang ada di Teluk Biscay pada periode itu, analisis tulang paus ini yang dibawa ke darat oleh para pemburu-pengumpul membuka jendela unik ke ekologi paus,” jelas para peneliti, “dan lingkungan laut di Atlantik timur laut pada periode itu, dan pada waktu serta sifat pemanfaatannya oleh kelompok manusia.”
Studi ini memberikan wawasan baru tentang teknologi pesisir prasejarah, khususnya yang berkaitan dengan beberapa hewan laut yang telah memicu industri manusia selama 20.000 tahun. Penemuan ini menegaskan pentingnya tulang paus sebagai sumber daya penting bagi manusia purba.
Leave a Reply