‘Dan Da Dan: Evil Eye’: Anime yang Membawa Kutukan dan Kekacauan ke Layar Lebar
Anime Dan Da Dan langsung mencuri perhatian sejak dirilis di platform streaming musim gugur lalu. Dengan lagu pembuka yang adiktif, perpaduan komedi, aksi fiksi ilmiah, romansa yang berkembang perlahan, dan animasi yang ekspresif, anime dari Science Saru ini dengan cepat menjadi tontonan yang menonjol di tahun 2024. Apalagi, Dan Da Dan baru-baru ini memenangkan beberapa penghargaan Crunchyroll Anime Awards, semakin mengukuhkan posisinya sebagai favorit penggemar di tengah banyaknya anime berkualitas.
Musim pertama Dan Da Dan membuat penggemar penasaran dengan akhir cerita yang menggantung. Untungnya, penantian itu tidak berlangsung lama karena anime ini segera diperbarui untuk musim kedua. Kini, GKids dan studio animasi Science Saru kembali bekerja sama untuk menghadirkan Dan Da Dan: Evil Eye ke layar lebar—sebuah pratinjau teatrikal yang menampilkan tiga episode pertama dari musim baru ini. Film ini memperkenalkan beberapa keunikan khas anime kompilasi, namun tetap menjadi fondasi bagi anime yang terus mendorong batasan dengan animasi yang menakjubkan, aksi berenergi tinggi, dan penceritaan yang sarat emosi. Jika momentumnya terus berlanjut, musim kedua siap melampaui ekspektasi saat tayang perdana Juli ini.
Kisah yang Lebih Dalam: Mengungkap Misteri di Balik Kutukan
Evil Eye melanjutkan kisah tepat setelah peristiwa di Musim 1, dengan Okarun, Momo Ayase, dan Jiji Enjoji menyelami misteri di sekitar rumah keluarga Jiji yang terkutuk. Investigasi mereka mengungkap tidak hanya satu, tetapi dua kekuatan menakutkan yang mengintai di Desa Byakuja: kaiju cacing mengerikan yang memancarkan cahaya menyilaukan, mendorong korbannya ke ambang kehancuran diri, dan Evil Eye—yokai jahat yang memberi Jiji kekuatan besar seperti Okarun, tetapi dengan mengorbankan pengendalian dirinya. Seolah ancaman ini belum cukup, trio ini juga harus berurusan dengan keluarga Kito, sebuah sekte yang bertanggung jawab atas pengorbanan anak-anak selama beberapa generasi, percaya bahwa hal itu menjaga desa terlindung dari malapetaka.
Perpaduan Horror dan Komedi yang Khas
Evil Eye mempertahankan eksentrisitas khas Dan Da Dan, dengan mulus memadukan horor dan komedi dengan presisi tajam. Satu momen, Momo terkunci dalam pertempuran mengerikan dengan keluarga Kito, membangkitkan ancaman mengerikan yang menjadi ciri khas karya Junji Ito. Berikutnya, dia membalikkan keadaan dalam perkelahian tangan kosong yang keluar dari film kung fu. Film ini berhasil mengatur waktunya, memanfaatkan arahan yang melampaui sekadar gimmick gaya sederhana untuk sepenuhnya merangkul kekuatan penceritaan unik anime.
Animasi yang Memukau dan Alur Cerita yang Emosional
Salah satu kekuatan terbesar Dan Da Dan adalah kemampuannya untuk menambahkan kedalaman dan tekstur pada cryptid dan yokai-nya—daripada menggunakan kisah latar belakang tragis sebagai umpan emosional yang singkat, ia memastikan bahwa mereka beresonansi melampaui nilai kejut semata. Sementara banyak anime kontemporer condong ke masa lalu yang dramatis hanya untuk dengan cepat meninggalkannya demi alur cerita besar berikutnya, Evil Eye sepenuhnya merangkul kompleksitas elemen supernaturalnya, mengangkatnya melampaui tragedi tingkat permukaan.
Evil Eye adalah bukti terbaru bahwa Dan Da Dan adalah bunglon genre utama anime, dengan mudah mengubah nada dan gaya dalam sekejap. Kali ini, ia lebih condong ke akar horornya, menyalurkan ketegangan menakutkan dari film thriller Takashi Miike dengan pengaturan waktu yang tajam antara teror dan komedi. Secara visual, Evil Eye mendefinisikan kembali teknik anime yang familier. Bingkai dampak mengambil fluiditas seperti lampu lava yang menghipnotis, sementara koreografi pertarungan bergerak dengan mudah antara intensitas jarak dekat dan urutan lari bebas yang menggembirakan.
Kapan ‘Dan Da Dan: Evil Eye’ Bisa Disaksikan?
Dan Da Dan musim 2 akan tayang perdana Juli ini di Netflix, Crunchyroll, dan Hulu. Evil Eye tayang di bioskop di seluruh AS pada 6 Juni. Jangan lewatkan!
Leave a Reply