Trump Batalkan Kontrak Vaksin Flu Burung Moderna Senilai $766 Juta: Apa Implikasinya?

Trump Batalkan Kontrak Vaksin Flu Burung Moderna: Keputusan Kontroversial di Tengah Kekhawatiran Pandemi

Pemerintahan Trump telah membatalkan kontrak senilai $766 juta dengan Moderna untuk pengembangan vaksin flu burung. Keputusan ini diumumkan oleh perusahaan farmasi tersebut pada hari Rabu dan menimbulkan pertanyaan tentang kesiapsiagaan negara dalam menghadapi potensi pandemi flu burung.

Latar Belakang Kontrak dan Vaksin Flu Burung

Sebelumnya, pemerintahan Biden telah menandatangani kesepakatan $176 juta dengan Moderna tahun lalu untuk mengembangkan suntikan berbasis mRNA yang menargetkan virus H5N1, penyebab flu burung. Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) kemudian memberikan tambahan $590 juta kepada Moderna untuk pengembangan vaksin tahap akhir dan mendukung uji klinis untuk lima subtipe H5N1 tambahan.

Kontroversi Vaksin mRNA dan Pengaruhnya

Robert F. Kennedy, Menteri Kesehatan yang dikenal skeptis terhadap vaksin, berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang keamanan vaksin mRNA. Padahal, vaksin ini telah menyelamatkan jutaan nyawa. Seminggu sebelumnya, Moderna juga menarik permohonan persetujuan dari FDA untuk vaksin hybrid Covid-Flu yang dianggap lebih efektif daripada suntikan tunggal.

Situasi Flu Burung Terkini

Sejak 2022, lebih dari 148 juta unggas telah dimusnahkan akibat flu burung. Virus ini juga telah menyebar ke satwa liar, sapi, dan manusia. Di AS, H5N1 telah menginfeksi 70 orang (kebanyakan pekerja pertanian) dan menyebabkan satu kematian, menurut CDC. Secara global, tingkat kematian akibat virus ini mencapai sekitar 50%, menurut WHO.

Kritik dan Tanggapan

Amesh Adalja, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security, menyatakan bahwa pembatalan kontrak ini berarti pemerintah membuang salah satu alat paling efektif dan cepat untuk memerangi wabah influenza avian. Dia menambahkan bahwa pemerintahan Trump mengambil pendekatan yang berlawanan dengan Operation Warp Speed yang diluncurkan untuk memerangi pandemi Covid-19.

Moderna menyatakan akan menjajaki alternatif untuk pengembangan vaksin tahap akhir. Perusahaan juga mengumumkan data uji coba interim positif untuk studi klinis tahap akhir vaksin terhadap subtipe H5N1.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *