Kabar Duka dari Wakanda: Game ‘Black Panther’ Dibatalkan EA
Industri game kembali dikejutkan dengan keputusan EA untuk membatalkan proyek game Black Panther yang sangat dinanti. Game ini, yang diumumkan pada tahun 2023, seharusnya menjadi debut bagi Cliffhanger Games, studio yang dipimpin oleh para pengembang yang sebelumnya sukses dengan Middle-Earth: Shadow of Mordor.
Sayangnya, pembatalan game ini berujung pada penutupan Cliffhanger Games. Karyawan yang tidak dipindahkan ke studio internal EA lainnya terpaksa dirumahkan. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa proyek dengan potensi besar seperti ini harus berakhir tragis?
Mengapa Game ‘Black Panther’ Dibatalkan?
Meskipun belum ada detail resmi yang dirilis mengenai gameplay Black Panther, bocoran informasi menyebutkan bahwa game ini akan menampilkan beberapa karakter yang dapat dimainkan, termasuk T’Challa, Shuri, dan Azari. Mereka akan bertarung melawan invasi Skrull ke Wakanda, dengan elemen-elemen mirip Nemesis System dari game Middle-Earth.
Menurut laporan, EA merasa bahwa perkembangan Cliffhanger Games terlalu lambat. Studio tersebut sedang membangun tim sambil mengembangkan prototipe, yang mungkin menjadi salah satu faktor pemicu keputusan pembatalan.
Gelombang Pembatalan Game Single-Player
Pembatalan game Black Panther menambah panjang daftar proyek game single-player yang bernasib serupa. Tahun lalu, EA juga membatalkan game Star Wars FPS dari Respawn. WB Games juga menghentikan pengembangan game Wonder Woman dari Monolith. Bahkan, proyek game Blade Runner yang belum diumumkan juga kemungkinan besar tidak akan pernah dirilis.
- Game Star Wars FPS (Respawn)
- Game Wonder Woman (Monolith)
- Game Blade Runner (belum diumumkan)
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan game single-player di industri yang semakin fokus pada game multiplayer dan layanan live service.
Potensi yang Hilang dan Dampak bagi Industri
Game superhero saat ini sedang populer, dan Black Panther telah menjadi ikon sejak debutnya di Captain America: Civil War dan film solonya yang sukses besar. Pembatalan game Black Panther terasa sangat disayangkan, mengingat potensi karakter ini untuk bersinar di dunia game.
Meskipun EA dan Marvel masih memiliki kesepakatan untuk game Iron Man dan proyek lainnya, sulit untuk menghilangkan keraguan tentang komitmen EA terhadap game single-player orisinal. Kasus ini menjadi pengingat bahwa industri game memiliki masalah struktural yang dapat menghambat kreativitas dan inovasi.
Tragisnya nasib game Black Panther dan Cliffhanger Games adalah cerminan dari tantangan yang dihadapi oleh para pengembang dalam industri yang terus berubah. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga dan memicu perubahan positif di masa depan.
Leave a Reply