Clint Eastwood Bantah Wawancara Viral: ‘Itu Semua Palsu!’
Sebuah wawancara dengan legenda film berusia 95 tahun, Clint Eastwood, baru-baru ini viral di internet. Dalam wawancara tersebut, Eastwood dikabarkan melontarkan kritik pedas terhadap obsesi Hollywood terhadap film sequel dan franchise. Namun, ternyata, Eastwood tidak pernah mengatakan apa yang dikaitkan dengannya.
Menurut pernyataan yang diberikan kepada Deadline, Eastwood menegaskan bahwa seluruh wawancara yang memuat kritiknya terhadap industri film adalah “palsu”.
Awal Mula Kontroversi Wawancara Palsu
Pada 30 Mei lalu, sebuah media Austria bernama Kurier mempublikasikan wawancara dengan Clint Eastwood, yang konon dilakukan menjelang ulang tahunnya yang ke-95. Dalam wawancara tersebut, Eastwood seolah-olah memberikan pandangannya tentang perubahan dalam industri film:
“Saya merindukan masa-masa indah ketika penulis skenario menulis film seperti ‘Casablanca’ di bungalow-bungalow kecil di lokasi syuting. Ketika semua orang punya ide baru. Kita hidup di era remake dan franchise. Saya sudah membuat sekuel tiga kali, tetapi saya sudah lama tidak tertarik dengan mereka. Filosofi saya adalah, lakukan sesuatu yang baru atau tetap di rumah.”
Kutipan ini kemudian menyebar luas di internet, sebagian karena banyak pecinta film setuju dengan sentimen tersebut dan sebagian lagi karena Clint Eastwood mengkritik Hollywood, yang selalu menarik perhatian.
Reaksi Clint Eastwood dan Penyelidikan Kurier
Pada 2 Juni, kabar tentang kutipan tersebut sampai ke telinga Eastwood. Ketika dihubungi oleh Deadline untuk mengonfirmasi kutipan tersebut, Eastwood menyatakan:
“Beberapa hal tentang saya baru-baru ini muncul di berita. Saya pikir saya akan meluruskan masalah ini. Saya dapat mengonfirmasi bahwa saya berusia 95 tahun. Saya juga dapat mengonfirmasi bahwa saya tidak pernah memberikan wawancara kepada publikasi Austria bernama Kurier, atau penulis lain dalam beberapa minggu terakhir, dan bahwa wawancara itu sepenuhnya palsu.”
Kurier kemudian menambahkan pernyataan di bagian atas wawancara tersebut, menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah ini.
Penjelasan Kurier dan Konsekuensi Bagi Penulis
Ternyata, kutipan Eastwood memang ada, tetapi tidak diberikan dalam satu wawancara tunggal. Dalam pernyataan yang menggantikan wawancara asli, Kurier menjelaskan bahwa reporter mengambil kumpulan jawaban yang diberikan Eastwood pada serangkaian acara roundtable dan menggabungkannya menjadi satu cerita, diformat seolah-olah diberikan selama satu wawancara berkelanjutan.
“Artikel itu diformat sebagai wawancara, bukan potret. Ini dimaksudkan untuk menciptakan kesan bahwa itu adalah wawancara baru. Fakta bahwa ini tidak terjadi tidak sesuai dengan standar kualitas yang dipertahankan KURIER,” kata publikasi itu. “Meskipun tidak ada kutipan yang dibuat-buat, wawancara didokumentasikan, dan tuduhan pemalsuan dapat dibantah, kami tidak akan lagi bekerja dengan penulis di masa depan karena transparansi dan standar editorial ketat kami sangat penting bagi kami.”
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya verifikasi informasi dan etika dalam jurnalisme, terutama di era digital di mana berita palsu dapat menyebar dengan cepat.
Leave a Reply