Ozempic: Solusi Penurun Berat Badan dengan Kekhawatiran Kehilangan Massa Otot
Ozempic, obat yang populer untuk mengatasi obesitas dan diabetes tipe 2, telah terbukti efektif dalam menurunkan berat badan. Namun, seperti obat lainnya, Ozempic juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah potensi kehilangan massa otot. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang yang ingin menurunkan berat badan dengan Ozempic.
Terobosan Baru: Kombinasi Obat untuk Mempertahankan Massa Otot
Kabar baiknya, sebuah studi baru menunjukkan bahwa ada cara untuk mengatasi masalah kehilangan massa otot saat menggunakan Ozempic. Regeneron Pharmaceuticals baru-baru ini mengumumkan hasil sementara dari uji klinis Fase 2 COURAGE. Uji coba ini meneliti kombinasi semaglutide (bahan aktif dalam Ozempic dan Wegovy) dengan dua antibodi yang dirancang untuk mempertahankan massa otot.
Hasil Uji Klinis yang Menjanjikan
Hasilnya sangat menjanjikan! Dibandingkan dengan peserta yang hanya mengonsumsi semaglutide, mereka yang menerima kombinasi obat mengalami kehilangan massa otot yang lebih sedikit. Bahkan, kelompok yang menerima kombinasi obat menunjukkan penurunan berat badan yang sedikit lebih besar. Temuan ini membuka jalan bagi uji coba obat yang lebih besar di masa depan.
Mengapa Kehilangan Massa Otot Menjadi Perhatian?
Meskipun para ahli berpendapat bahwa kehilangan massa otot bukan hanya efek samping unik dari obat-obatan GLP-1 seperti semaglutide (karena setiap penurunan berat badan signifikan cenderung menyebabkan hilangnya lemak dan massa tanpa lemak), beberapa data klinis menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi semaglutide dapat kehilangan lebih banyak otot dibandingkan dengan metode penurunan berat badan lainnya. Hal ini menjadi perhatian terutama bagi kelompok yang rentan terhadap komplikasi akibat kehilangan massa otot yang berlebihan, seperti orang dewasa yang lebih tua.
Strategi Regeneron: Antibodi untuk Memblokir Penghambat Pertumbuhan Otot
Regeneron menggunakan dua antibodi eksperimental, trevogrumab dan garetosmab, dalam kombinasinya. Kedua antibodi ini menargetkan protein yang berperan penting dalam membatasi pertumbuhan otot rangka. Trevogrumab memblokir myostatin (GDF8), sementara garetosmab memblokir activin A. Obat-obatan ini sedang diteliti sebagai pengobatan untuk kondisi terkait otot atau tulang, dan Regeneron berpendapat bahwa mereka juga dapat digunakan untuk mencegah kehilangan massa otot saat mengonsumsi GLP-1.
Detail Uji Coba COURAGE
Uji coba Fase 2 melibatkan sekitar 600 orang dengan obesitas. Peserta dibagi menjadi empat kelompok: kelompok yang hanya menerima semaglutide, dua kelompok yang menerima semaglutide dan dosis trevogrumab yang berbeda, dan kelompok yang menerima ketiga obat tersebut. Setelah 26 minggu, kelompok yang hanya mengonsumsi semaglutide kehilangan sekitar 35% dari massa tubuh tanpa lemak mereka. Kelompok yang mengonsumsi semaglutide dengan trevogrumab kehilangan sekitar 17%, sementara kelompok yang menerima kombinasi lengkap hanya kehilangan 7%. Kelompok yang mengonsumsi ketiga obat juga mengalami penurunan berat badan terbesar (13% dari baseline dibandingkan dengan sekitar 10% untuk kelompok lain).
Masa Depan Penurunan Berat Badan yang Lebih Baik?
Meskipun hasil ini masih perlu ditinjau oleh ilmuwan eksternal dan data dari paruh kedua uji coba belum sepenuhnya dianalisis, temuan ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas penurunan berat badan dengan Ozempic dan obat-obatan serupa. Dengan meminimalkan kehilangan massa otot, kombinasi obat ini dapat menjadi solusi yang lebih aman dan efektif bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Regeneron bukan satu-satunya perusahaan yang mencari cara untuk mengatasi masalah kehilangan massa otot pada pengguna GLP-1. Dengan semakin banyaknya penelitian dan inovasi, kita dapat berharap akan adanya obat-obatan penurun berat badan yang lebih baik di masa depan.
Leave a Reply