Donald Trump Ancam Elon Musk dengan ‘Konsekuensi Sangat Serius’ Jika Danai Demokrat

Trump Ancam Musk: Perseteruan Memanas dengan Ancaman ‘Konsekuensi Serius’

Perseteruan antara Elon Musk dan Donald Trump kembali memanas. Kali ini, Trump mengancam Musk dengan ‘konsekuensi sangat serius’ jika miliarder tersebut memutuskan untuk mendanai kandidat dari Partai Demokrat.

Dalam wawancaranya dengan NBC News, Trump menegaskan bahwa ia tidak tertarik untuk berbaikan dengan Musk. Namun, ia dengan jelas menyatakan bahwa jika Musk beralih partai dan mendukung Demokrat, maka “dia harus membayar konsekuensi untuk itu.”

Ancaman yang Belum Jelas

Seperti ciri khasnya, Trump tidak menjelaskan secara rinci tindakan balasan apa yang mungkin diambil. Ia hanya mengatakan kepada NBC bahwa konsekuensinya akan “sangat serius.” Namun, bukan hal yang sulit untuk membayangkan langkah-langkah yang mungkin diambil Trump.

  • Pembatalan Kontrak Pemerintah: Trump sebelumnya telah mengancam untuk membatalkan kontrak pemerintah senilai miliaran dolar yang saat ini diandalkan oleh perusahaan-perusahaan Musk.
  • Investigasi dan Deportasi: Steve Bannon, mantan penasihat Trump, bahkan mendorong Trump untuk menyelidiki Musk sebagai “alien ilegal,” mendeportasinya, dan merebut kendali perusahaannya di bawah Undang-Undang Produksi Pertahanan.

Musk Tak Gentar, Trump Mencoba Merendah

Ancaman Trump ini seolah menjadi garis batas yang ditarik di antara keduanya. Meskipun demikian, Trump tampak sedikit mereda setelah Musk melancarkan serangan balik yang cukup keras. Dalam serangkaian unggahan yang kini telah dihapus, Musk mengklaim bahwa Trump muncul dalam berkas Epstein dan menyembunyikan informasi untuk melindungi dirinya sendiri. Musk juga mendukung gagasan untuk memakzulkan presiden yang sebelumnya ia dukung dengan investasi hampir $300 juta.

Trump menepis serangan tersebut dengan menyebut isu Epstein sebagai “berita lama” dan menegaskan bahwa ia “tidak ada hubungannya dengan” Epstein.

Selain itu, Trump tampaknya memilih untuk mencuci tangan dari urusan dengan Musk—setidaknya untuk saat ini. Ketika ditanya apakah hubungannya dengan CEO SpaceX dan Tesla itu sudah berakhir, Trump menjawab, “Saya kira begitu, ya.” Ia juga menegaskan bahwa ia tidak berniat untuk berbicara langsung dengan Musk dan mengatakan, “Saya terlalu sibuk melakukan hal lain” dan “Saya tidak berniat untuk berbicara dengannya.”

Perang Urat Syaraf: Siapa yang Akan Mengalah?

Reaksi Trump ini terbilang cukup tenang, mengingat reputasinya yang kerap melontarkan pernyataan kontroversial. Mungkin Trump merasa bahwa ia akan terlihat lebih baik dengan mereda setelah Musk menyerang balik. Sebuah survei YouGov menunjukkan bahwa di kalangan Republikan, 71% akan mendukung Trump dibandingkan hanya 6% yang mendukung Musk. Bahkan jika survei diperluas untuk mencakup Demokrat dan Independen, Trump masih unggul dengan 28% dukungan dibandingkan hanya 8% untuk Musk.

Politico melaporkan bahwa perwakilan dari kedua belah pihak telah berbicara dan tampaknya ada gencatan senjata sementara untuk menghentikan saling serang—meskipun baik Musk maupun Trump tidak ingin berhenti. Tampaknya mereka terjebak dalam pertempuran menahan diri, yang bukan merupakan keahlian yang mereka kuasai. Kita lihat saja siapa yang akan melanggar gencatan senjata ini terlebih dahulu.

Kata kunci: Elon Musk, Donald Trump, Demokrat, Ancaman, Konsekuensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *