‘How to Train Your Dragon’ Hadir Kembali: Petualangan Epik Dimulai!
Siap-siap untuk terbang bersama ‘How to Train Your Dragon’ dalam versi live-action yang memukau! Adaptasi ini menjanjikan kesetiaan pada dunia fantasi yang terinspirasi dari buku karya Cressida Cowell, dengan sentuhan dramatis yang lebih mendalam. Sutradara Dean DeBlois, yang juga menggarap trilogi animasi aslinya, kembali untuk menghidupkan kisah persahabatan antara manusia dan naga yang kita cintai.
Film ini mengajak penonton baru dan lama untuk menyelami dunia Viking yang kaya, di mana naga benar-benar ada. Mason Thames (The Black Phone) memerankan Hiccup dengan sangat baik, menjadi jembatan bagi penonton untuk melihat naga dari sudut pandang yang berbeda dengan keluarganya yang Viking – yang aktif memburu monster mitos yang menakjubkan namun berbahaya ini.
Pertemuan Ikonik: Hiccup dan Toothless
Pertemuan antara Hiccup dan Toothless, sang Night Fury yang menggemaskan dan lembut, tetap menjadi inti cerita yang kuat. Kisah tentang cinta, bertahan hidup melalui komunitas, dan keseimbangan dengan berbagai jenis kehidupan di sekitar kita masih terasa relevan dan abadi. Perjalanan Hiccup dari pemburu naga menjadi pelatih naga tetap menjadi daya tarik utama.
Hubungan Ayah dan Anak yang Mendalam
Hubungan antara Hiccup dan ayahnya, Stoick, yang diperankan kembali oleh Gerard Butler, tetap menjadi bagian sentral dari narasi. Butler memberikan dimensi baru pada karakternya, menggambarkan pergulatan seorang ayah dalam membesarkan anak yang hampir dewasa dengan segala ekspektasinya. Ketegasan Butler sebagai pemimpin Viking tetap ada, namun ia juga menunjukkan kerentanan yang menyentuh hati, terutama dalam interaksinya dengan Thames. Tidak ada orang tua yang sempurna, dan Butler menghadirkan karakter kartun yang lebih bernuansa, yang sangat kuat dan tulus.
Konflik inti dalam film ini, tentang dunia yang menganggap naga sebagai musuh, beresonansi dalam hubungan ayah-anak. Terutama di dunia yang perlu mengesampingkan rasa takut dan berubah seperti yang dilakukan Hiccup. Dunia fantasi Isle of Berk dihidupkan kembali melalui lensa Bill Pope, menjadikannya tempat di mana Viking dan naga benar-benar bisa bertarung. Sinematografi yang berkolaborasi dengan visi DeBlois berhasil menciptakan salah satu fantasi keluarga terbaik saat ini. Ini adalah petualangan seru yang membuka jalan bagi cerita-cerita ansambel yang kita nantikan kelanjutannya.
Astrid: Kekuatan dan Kepemimpinan
Astrid, yang diperankan oleh Nico Parker, bersinar terang dalam penampilannya yang menonjol, mewujudkan sosok pemimpin yang dilihat Hiccup dalam diri mereka. Chemistry Parker dengan Thames membuat kita semakin bersemangat untuk melihat perkembangan hubungan romantis mereka saat mereka bertemu dengan pandangan dunia masing-masing demi masa depan Viking yang lebih baik.
Meskipun beberapa penggemar mungkin berharap lebih banyak karakter pendukung ditampilkan, hal ini menimbulkan pertanyaan apakah waralaba film ini akan berkembang menjadi serial di antara sekuel yang direncanakan, seperti yang dilakukan film animasi dengan serial kartun mereka yang berfokus pada pelatih naga.
Kesimpulan: Petualangan yang Baru Dimulai
Secara keseluruhan, ‘How to Train Your Dragon’ menyajikan petualangan epik yang meletakkan dasar bagi kisah Toothless dan Hiccup. Animasi CG pada Toothless mempertahankan keakrabannya dari film animasi dengan energi kucing/anjing yang menggemaskan—tetapi dalam wujud naga—dan itu bekerja dengan mulus dalam interpretasi baru dari waralaba ini. Penuh dengan penceritaan yang menyentuh hati, ‘How to Train Your Dragon’ membangkitkan perasaan perjalanan yang baru saja dimulai, dengan perpaduan sempurna antara nostalgia dalam dunia imajinatif namun familiar. DeBlois dengan ahli menggabungkan inti emosional dalam seri buku Cowell dengan bakatnya dalam bercerita animasi melalui visual CG film, yang secara brilian meningkatkan taruhan dalam pertempuran naga yang epik dan penuh aksi. Bersiaplah untuk menantikan ‘How to Train Your Dragon II’ dan easter egg menarik lainnya!
Bagi Anda yang ingin menikmati waktu yang menyenangkan di bioskop bersama anak-anak, atau bahkan hanya anak-anak dalam hati, ‘How to Train Your Dragon’ adalah petualangan yang wajib ditonton.
Leave a Reply