Bahaya Tersembunyi di Balik Aplikasi Pelacak Menstruasi: Data Pribadi Jadi Incaran
Aplikasi pelacak siklus menstruasi kini menjadi sangat populer, namun sebuah laporan baru memperingatkan bahwa data yang dikumpulkan oleh aplikasi-aplikasi ini merupakan “tambang emas” bagi pengiklan. Data sensitif ini, yang seharusnya membantu perempuan memantau kesehatan reproduksi mereka, justru berpotensi disalahgunakan untuk berbagai tujuan yang merugikan.
Laporan dari Minderoo Centre for Technology and Democracy di University of Cambridge menyoroti bahwa risiko penggunaan data menstruasi ini jauh melampaui sekadar iklan yang ditargetkan. Data ini dapat jatuh ke tangan yang salah dan berdampak negatif pada prospek kerja, diskriminasi asuransi kesehatan, penguntitan dunia maya (cyberstalking), bahkan pembatasan akses aborsi.
Mengapa Data Menstruasi Sangat Berharga?
Ratusan juta orang di seluruh dunia menggunakan aplikasi pelacak menstruasi. Studi tahun 2024 memperkirakan bahwa tiga aplikasi terpopuler telah diunduh lebih dari 250 juta kali. Perusahaan-perusahaan di balik aplikasi ini menghasilkan keuntungan besar dari data pengguna yang mereka kumpulkan, terutama data kehamilan. Menurut laporan University of Cambridge, data kehamilan 200 kali lebih berharga bagi pengiklan dibandingkan data usia, jenis kelamin, atau lokasi.
Risiko Nyata dan Potensial Penyalahgunaan
Stefanie Felsberger, sosiolog dan penulis utama laporan tersebut, mewawancarai pengguna aplikasi pelacak menstruasi di Austria. Ia terkejut mendapati bahwa banyak orang tidak menganggap data menstruasi mereka sebagai informasi pribadi atau intim, dan tidak menyadari nilai komersialnya yang besar.
“Aplikasi pelacak menstruasi mengumpulkan berbagai jenis informasi,” kata Felsberger. “Tidak hanya informasi tentang siklus menstruasi, tetapi juga informasi tentang pilihan reproduksi, aktivitas seksual, kesejahteraan, kesehatan, dan konsumsi obat-obatan.” Aplikasi ini juga mengumpulkan informasi latar belakang pengguna, termasuk usia, jenis kelamin, alamat IP, perilaku aplikasi, dan informasi perangkat.
Di Amerika Serikat, aplikasi pelacak menstruasi diatur sebagai perangkat kesehatan umum, sehingga data menstruasi tidak mendapatkan perlindungan hukum khusus. Kurangnya perlindungan ini memungkinkan pengiklan dan bahkan pejabat pemerintah untuk mengakses informasi ini dan menggunakannya untuk tujuan yang tidak etis.
Contoh Penyalahgunaan Data Menstruasi
Laporan Felsberger menyoroti beberapa kasus di mana data menstruasi digunakan untuk membatasi akses aborsi:
- Pada tahun 2019, Departemen Kesehatan Missouri menggunakan data pelacakan menstruasi untuk menyelidiki kasus aborsi yang gagal.
- Selama pemerintahan Presiden Donald Trump, Kantor Pemukiman Pengungsi melacak siklus menstruasi anak di bawah umur tanpa pendamping yang mencari suaka di AS, dengan tujuan mencegah mereka melakukan aborsi.
Langkah-Langkah untuk Melindungi Privasi Data Menstruasi Anda
Mengingat manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh aplikasi-aplikasi ini, tidak realistis untuk mengharapkan pengguna berhenti menggunakannya sepenuhnya. Namun, Felsberger merekomendasikan untuk beralih ke aplikasi pelacak menstruasi non-komersial yang menawarkan perlindungan privasi data yang lebih baik. Platform-platform ini dijalankan oleh organisasi nirlaba atau lembaga penelitian yang tidak akan membagikan informasi Anda dengan pihak ketiga.
“Perusahaan pengembang aplikasi memiliki tanggung jawab yang besar, karena mereka menawarkan kesempatan kepada pengguna untuk mempelajari tentang siklus menstruasi mereka,” kata Felsberger. “Mereka harus melakukan yang terbaik untuk menjaga keamanan data pengguna dan transparan tentang cara mereka menggunakan data.”
Selain itu, diperlukan regulasi yang lebih kuat, terutama di AS, untuk melindungi data menstruasi dari penyalahgunaan.
Di tengah lanskap kesehatan reproduksi yang semakin tidak pasti, sangat penting untuk memahami bagaimana pihak ketiga dapat mengeksploitasi data menstruasi Anda. Jangan biarkan data menstruasi Anda jatuh ke tangan perusahaan swasta yang tidak bertanggung jawab!
Leave a Reply