Dean DeBlois Bahas Pendalaman Karakter Gerard Butler di ‘How to Train Your Dragon’ Live-Action

Dean DeBlois Ungkap Pendalaman Karakter Stoick di ‘How to Train Your Dragon’ Live-Action

Sutradara Dean DeBlois, yang dikenal lewat kesuksesan animasi ‘How to Train Your Dragon’, kembali bekerjasama dengan aktor Gerard Butler untuk menghidupkan kembali kisah epik ini dalam format live-action. Film ini akan segera tayang dari Universal Pictures, dan DeBlois memberikan bocoran menarik tentang pendekatan mereka dalam mengembangkan karakter Stoick the Vast, pemimpin Viking Berk yang diperankan oleh Butler.

Dalam wawancara dengan io9, DeBlois mengungkapkan bahwa salah satu fokus utama dalam adaptasi ini adalah memperdalam hubungan emosional antara Stoick dan putranya, Hiccup (Mason Thames). “Saya pikir salah satu aspirasi saya dalam reimagining live-action ini adalah untuk meningkatkan intensitas hubungan, terutama hubungan kunci antara Stoick dan Hiccup. Ada kedalaman yang lebih besar, tarikan dan dorongan antara cinta dan harapan,” jelas DeBlois. “Ini adalah sesuatu yang dirasakan oleh banyak anak dan orang tua ketika anak mereka tidak tumbuh seperti yang mereka inginkan. Saya ingin lebih menekankan hal itu karena terasa sangat abadi dan relevan secara global.”

Gerard Butler Sebagai Stoick: Lebih Dari Sekadar Pengisi Suara

Butler sebelumnya telah mengisi suara karakter Stoick dalam film animasi DreamWorks. Menurut DeBlois, kolaborasi kali ini terasa seperti reuni dengan teman lama. “Begitu Gerard bergabung, rasanya seperti mengunjungi teman lama karena Gerard memiliki kontribusi yang sangat kuat dalam membentuk karakter Stoick di film pertama,” kata DeBlois. “Dia seperti co-creator karakter tersebut; menemukan semua nuansa, jangkauan, dan alur yang dialaminya adalah hasil percakapan dengannya, bukan hanya kami yang memberitahunya apa yang harus dia lakukan.”

Mendalami Emosi dan Beban Stoick

DeBlois melanjutkan bahwa pendalaman hubungan emosional antara Stoick dan Hiccup adalah bagian penting dari narasi film baru ini. Beban fisik yang dirasakan Butler saat memerankan Stoick juga turut membantu mendalami emosinya. “Ketika dia bisa benar-benar mengenakan kostum itu dan merasakan beratnya – lima bagian janggut dan wignya, yang selalu dia keluhkan – dia menjadi karakter itu,” kata DeBlois. “Semua beban dan tanggung jawab itu menjadi bagian dari beban emosionalnya juga, karena dia berusaha untuk menjaga suku ini tetap bersatu, terus berjuang untuk tujuan mereka datang ke pulau ini – namun juga menjadi orang tua tunggal dan menavigasi jalannya melalui itu dengan seorang anak yang tidak dia pahami. Saya senang bahwa dia menemukan begitu banyak nuansa dan kedalaman dalam semua tugas itu sebagai seorang aktor.”

Relasi Stoick dan Toothless: Persiapan untuk Sekuel

Alur cerita Stoick dengan Toothless, yang menjadi sangat penting dalam ‘How to Train Your Dragon 2’, juga mendapat porsi lebih banyak dalam film ini. DeBlois berharap para penggemar animasi akan menyambut baik perkembangan ini. “Kita tahu ke mana arahnya di film-film mendatang, tetapi dalam film ini, saya sangat menyukai momen-momen ketika Stoick dan Toothless harus saling berhadapan sedikit dan berubah dari musuh menjadi semacam saling pengertian bahwa mereka akan saling menyelamatkan,” kata DeBlois. “Ada kekuatan di sana, dan permintaan maaf yang sangat tulus yang Stoick sampaikan kepada Toothless di dekat akhir film terasa sangat otentik. Itu bukan air mata buaya, itu adalah emosi yang benar-benar tulus, penyesalan dan perubahan yang dialami Stoick.”

Film ‘How to Train Your Dragon’ live-action dijadwalkan tayang pada 13 Juni. Jangan lewatkan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *