Kacamata Android XR Generasi Pertama Butuh Lebih dari Sekadar Ponsel Anda

Kacamata Android XR: Mengapa Ponsel Anda Tidak Cukup?

Impian memiliki kacamata augmented reality (AR) yang bertenaga kini semakin dekat dengan hadirnya perangkat Android XR. Namun, ada satu fakta penting yang perlu Anda ketahui: ponsel pintar Anda kemungkinan besar tidak akan cukup untuk menjalankan kacamata canggih ini.

Xreal Project Aura, kacamata AR komersial pertama yang menggunakan Android XR, menunjukkan bahwa kekuatan pemrosesan yang dibutuhkan jauh melampaui kemampuan ponsel pintar saat ini. Alih-alih mengandalkan ponsel, Xreal Aura menggunakan perangkat terpisah berbentuk ‘puck’ yang terhubung dengan kabel.

Spesifikasi Teknis Xreal Aura: Lebih dari Sekadar Kacamata

Xreal mengungkapkan beberapa detail penting tentang perangkat ini di Augmented World Expo (AWE). Meskipun belum tersedia untuk umum, informasi ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kacamata AR sejati pertama. Berikut beberapa poin penting:

  • Pemrosesan Terpisah: Aura tidak memproses data secara internal. Ia menggunakan ‘puck’ terpisah untuk komputasi.
  • Chipset Ganda: Kacamata ini menggunakan dua chipset. Satu adalah versi modifikasi dari chip X1 (X1S) yang ditemukan di Xreal One, dan yang lainnya adalah chip Qualcomm Snapdragon di dalam ‘puck’. Meskipun Xreal tidak menyebutkan secara spesifik jenis Snapdragon apa, spekulasi mengarah pada kemungkinan penggunaan Snapdragon XR2 Plus Gen 2.
  • Lensa Prisma Datar: Aura menggunakan lensa prisma datar yang lebih kecil sekitar 44% dari lensa ‘birdbath’ sebelumnya, tetapi menawarkan field of view (FOV) yang lebih luas hingga 70 derajat.

Mengapa Perlu Perangkat Pemroses Terpisah?

Menurut Xreal, ponsel pintar saat ini tidak dirancang untuk menangani tugas-tugas intensif yang diperlukan untuk AR, seperti pemrosesan 3D dan kecerdasan buatan (AI). Meta’s Project Orion sebelumnya juga mengadopsi pendekatan serupa dengan ‘compute puck’.

Kebutuhan akan ‘puck’ pemroses tambahan menimbulkan pertanyaan tentang daya tahan baterai. Xreal belum memberikan informasi detail tentang daya tahan baterai, tetapi setidaknya telah dikonfirmasi bahwa kacamata ini akan memiliki sensor depan dengan pelacakan tangan, mirip dengan Meta Quest 3 dan Apple Vision Pro.

Implikasi dan Masa Depan Kacamata AR

Ketergantungan pada perangkat pemroses terpisah menunjukkan bahwa kacamata AR yang benar-benar canggih masih memerlukan kompromi. Walaupun memberikan performa yang dibutuhkan, desain ini mungkin kurang praktis dibandingkan solusi yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam kacamata. Selain itu, harga juga menjadi pertimbangan penting. Mengingat kompleksitas teknologi yang terlibat, Xreal Aura kemungkinan akan dijual dengan harga yang cukup mahal.

Sementara kacamata pintar seperti Ray-Ban Meta menawarkan desain yang lebih ringkas, kacamata tersebut mungkin tidak menawarkan kemampuan AR yang sama. Persaingan di pasar kacamata AR akan semakin ketat, dan konsumen perlu mempertimbangkan dengan cermat kebutuhan dan anggaran mereka sebelum membuat keputusan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *