Kontroversi Kematian Cinta di ‘Andor’ Season 2: Apakah Queerness Jadi Pertimbangan?

Kontroversi Kematian Cinta Kaz di ‘Andor’ Season 2

Kematian Cinta Kaz, karakter yang diperankan oleh Varada Sethu, dalam ‘Andor’ Season 2 telah memicu diskusi hangat di kalangan penggemar, terutama terkait dengan representasi queer dalam franchise Star Wars. Cinta, seorang pemberontak yang menjalin hubungan dengan Vel Sartha, tewas dalam insiden penyerbuan yang gagal di Ghorman. Pertanyaannya, apakah orientasi seksual Cinta menjadi pertimbangan dalam keputusan untuk menghilangkan karakternya?

Keputusan Kreatif di Balik Kematian Cinta

Kreator ‘Andor’, Tony Gilroy, dan penulis Beau Willimon, menjelaskan bahwa kematian Cinta sudah direncanakan sejak awal proses penulisan musim kedua. Gilroy menyatakan bahwa ia membuat “tabel aktuaria” untuk menentukan nasib karakter. Faktor-faktor seperti ketersediaan aktor dan kebutuhan cerita menjadi pertimbangan utama.

“Saya ingat menelepon Varada dan berkata, ‘Hei, saya pikir kita akan melakukannya seperti ini.’ Dan saya ingin ada friendly fire. Saya ingin ada kebodohan dan kecelakaan dalam pertunjukan. Seluruh urusan Ghorman ini adalah kekacauan yang bodoh,” ungkap Gilroy dalam wawancara dengan Vulture. Ia menambahkan bahwa kematian Cinta adalah pilihan yang sulit, tetapi diperlukan untuk alur cerita.

Menanggapi Kritik ‘Bury Your Gays’

Keputusan untuk membunuh karakter queer seperti Cinta memicu kritik terkait dengan trope “bury your gays,” di mana karakter LGBTQ+ seringkali menjadi korban dalam cerita. Gilroy menanggapi kritik ini dengan mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk memperlakukan karakter queer seperti karakter lainnya, tanpa perlakuan khusus. Ia menekankan bahwa kematian Cinta adalah bagian dari realitas brutal pemberontakan, di mana siapa pun bisa menjadi korban.

“Ini membuat saya terpesona karena Anda mendapat semua pujian di musim pertama, ‘oh Tuhan, Anda memiliki hubungan alami,’ dan kami seperti, ‘ya, itu hanya sebuah hubungan.’ Kami tidak membuat masalah besar tentang hal itu. Jadi, jika Anda tidak mempermasalahkannya dan memperlakukannya seperti hal yang normal dan membunuh siapa pun yang ingin Anda bunuh, maka itu tiba-tiba menjadi masalah,” jelas Gilroy.

Pengorbanan dan Realitas Pemberontakan

Willimon menambahkan bahwa tema utama ‘Andor’ adalah pengorbanan dan konsekuensi dari pilihan. Setiap karakter, termasuk Cinta, menyadari bahwa mereka mempertaruhkan hidup mereka untuk tujuan yang lebih besar. Kematian Cinta, meskipun tragis, merupakan bagian dari gambaran yang lebih besar tentang perjuangan melawan Kekaisaran.

“Sejujurnya, mentalitas kami adalah bahwa hampir semua orang akan mati. Dan itu disiarkan di mana-mana dalam acara itu, hampir setiap episode, seseorang mengatakan seperti, kita tidak akan pernah berhasil, kita tidak akan pernah melihatnya,” kata Willimon.

Kematian Cinta adalah pengingat bahwa bahkan rencana terbaik pun bisa gagal karena kesalahan dan kecelakaan. Seperti yang dikatakan Vel kepada orang yang menarik pelatuk, “Dia adalah keajaiban. Anda akan menghabiskan sisa hidup Anda untuk mencoba membayar momen ini, untuk mendapatkan upah Anda.”

Pada akhirnya, kematian Cinta berfungsi untuk menyoroti biaya pengorbanan dan realitas brutal dari pemberontakan di galaksi Star Wars. Meskipun kontroversial, keputusan tersebut didasarkan pada kebutuhan cerita dan keinginan untuk menggambarkan dunia yang realistis dan kompleks, di mana queerness bukanlah faktor penentu dalam hidup dan mati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *