Pria Ini Raup 120 Penerbangan Gratis dengan Menyamar Jadi Pramugari, Akhirnya Tertangkap!

Kisah Penyamaran Pramugari: Dari Penerbangan Gratis Hingga Jeruji Besi

Departemen Kehakiman Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan penangkapan seorang pria yang melakukan penipuan luar biasa. Tiron Alexander, pria berusia 35 tahun, berhasil mendapatkan lebih dari 100 penerbangan gratis dengan menyamar sebagai pramugari. Aksinya ini berlangsung selama enam tahun sebelum akhirnya terbongkar dan ia dinyatakan bersalah atas penipuan dan memasuki area keamanan bandara dengan identitas palsu.

Modus Operandi: Memalsukan Identitas Karyawan Maskapai

Alexander diduga memalsukan informasi pekerjaan dan memberikan nomor lencana palsu untuk memesan penerbangan yang seharusnya hanya tersedia untuk pilot dan pramugari. Ia berhasil melewati sistem keamanan online maskapai penerbangan dengan cara ini.

Menurut Departemen Kehakiman, Alexander menargetkan satu maskapai penerbangan utama, di mana ia memesan 34 penerbangan. Ia juga menyerahkan dokumen palsu yang menunjukkan bahwa ia bekerja untuk tujuh maskapai penerbangan berbeda dan memberikan lebih dari 30 nomor lencana yang berbeda selama aksinya.

Total Kerugian dan Maskapai yang Dirugikan

Secara keseluruhan, Alexander berhasil memesan 120 penerbangan gratis antara tahun 2018 dan 2024, menggunakan identitas palsu sebagai karyawan di empat maskapai penerbangan yang berbeda. Meskipun identitas maskapai yang menjadi korban tidak diungkapkan, insiden ini menimbulkan pertanyaan serius tentang protokol keamanan mereka.

Latar Belakang Pelaku dan Keterlibatan TSA

NBC News melaporkan bahwa Alexander sebenarnya bekerja untuk sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Dallas sejak tahun 2015. Maskapai yang dimaksud kemungkinan adalah Southwest Airlines, American Airlines, Ameristar Jet Charter, atau Flexjet. Namun, ia tidak pernah berprofesi sebagai pilot maupun pramugari selama masa kerjanya.

Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) juga terlibat dalam penyelidikan kasus ini. Kasus ini menyoroti celah keamanan yang memungkinkan seseorang menyamar sebagai karyawan maskapai dan mendapatkan akses ke penerbangan gratis.

Hukuman Menanti

Alexander telah dinyatakan bersalah dan akan menghadapi hukuman pada tanggal 25 Agustus. Hukuman yang akan ia terima akan ditentukan oleh hakim.

Kasus ini menjadi pengingat bagi maskapai penerbangan untuk memperketat sistem keamanan dan verifikasi identitas karyawan guna mencegah penipuan serupa di masa depan. Keamanan dan integritas sistem penerbangan adalah prioritas utama, dan insiden seperti ini tidak boleh terulang kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *