Operasi Bariatrik vs. Obat GLP-1: Siapa Juaranya dalam Penurunan Berat Badan?
Dalam dunia medis modern, perdebatan mengenai metode penurunan berat badan yang paling efektif terus berlangsung. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan hari ini menyoroti bahwa operasi bariatrik masih menjadi pilihan yang lebih unggul dibandingkan dengan obat-obatan GLP-1 terbaru dan terpopuler seperti Ozempic dalam hal penurunan berat badan jangka panjang.
Studi NYU: Perbandingan Real-World
Para ilmuwan di New York University (NYU) melakukan penelitian yang menganalisis data pasien obesitas dalam kondisi dunia nyata. Hasilnya menunjukkan bahwa pasien yang menjalani operasi bariatrik kehilangan berat badan lima kali lebih banyak selama periode dua tahun dibandingkan mereka yang diresepkan obat GLP-1. Studi ini melibatkan lebih dari 50.000 pasien yang menerima perawatan di NYU Langone Health atau NYC Health + Hospitals antara tahun 2018 dan 2024.
Peneliti senior studi, Karan Chhabra, seorang ahli bedah bariatrik dan asisten profesor bedah dan kesehatan populasi di NYU Grossman School of Medicine, menekankan pentingnya menanggapi obat-obatan baru dengan hati-hati. “Saya pikir intinya adalah ketika Anda melihat obat populer baru keluar, Anda harus menerimanya dengan sedikit keraguan. Dan saya pikir Anda harus menunggu beberapa tahun hingga data dunia nyata keluar, karena itu mungkin meredam hasil yang Anda lihat dalam uji coba,” ujarnya kepada Gizmodo.
Hasil yang Signifikan
Secara rata-rata, pasien yang menjalani operasi bariatrik kehilangan sekitar 24% dari total berat badan mereka pada akhir tahun kedua, setara dengan sekitar 58 pounds. Sementara itu, pasien yang menggunakan obat GLP-1 hanya kehilangan sekitar 4.7% dari total berat badan mereka, atau sekitar 12 pounds. Meskipun hasil sedikit lebih baik bagi mereka yang terus menggunakan obat selama setahun penuh (kehilangan berat badan 7%) dan mereka yang menggunakan tirzepatide, obat GLP-1 terbaru dan paling efektif (8% hingga 9%), namun tetap jauh di bawah keberhasilan yang terlihat pada operasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Obat GLP-1
Chhabra mencatat beberapa alasan mengapa obat-obatan ini mungkin tidak seefektif seperti yang diharapkan dalam uji coba klinis. Misalnya, sekitar 70% pasien GLP-1 berhenti menggunakan obat tersebut pada tahun pertama. Beberapa berhenti karena efek samping, seperti mual dan diare, terlalu berat untuk ditanggung; yang lain mungkin berhenti hanya karena mereka tidak mampu lagi membeli obat tersebut (obat GLP-1 seringkali tidak ditanggung oleh asuransi dan harganya bisa mencapai lebih dari $1,000 per bulan tanpa pertanggungan). Banyak pasien GLP-1 dalam penelitian mereka juga tidak pernah mencapai dosis maksimum.
Selain itu, Chhabra menduga bahwa banyak orang di dunia nyata tidak mendapatkan perawatan suportif dan tindak lanjut yang akan mereka dapatkan dari dokter dalam uji coba klinis. Obat GLP-1 telah memicu pertumbuhan industri telemedicine yang pesat.
Pentingnya Ekspektasi yang Realistis
Para peneliti tidak menyarankan agar orang dengan obesitas tidak boleh menggunakan obat GLP-1, atau bahwa operasi bariatrik adalah pilihan ideal untuk semua orang. Beberapa orang mungkin lebih memilih perawatan satu kali, atau mungkin tidak memiliki asuransi atau sumber daya yang dibutuhkan untuk menutupi terapi GLP-1 jangka panjang. Yang lain mungkin gugup menjalani prosedur invasif apa pun atau memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya yang dapat mempersulit operasi tetapi tidak terapi GLP-1.
Pada akhirnya, masyarakat perlu menyadari pro dan kontra dari masing-masing perawatan ini, dan mereka yang memilih untuk menggunakan GLP-1 harus mengelola ekspektasi mereka, menurut Chhabra. “Mereka harus tahu bahwa, setidaknya untuk saat ini di dunia nyata, penurunan berat badan mereka tidak akan seperti yang kita lihat dengan operasi dan mereka juga harus tahu bahwa itu adalah pengobatan seumur hidup,” katanya. “Kita belum memiliki protokol apa pun bagi orang untuk mempertahankan penurunan berat badan setelah mereka berhenti minum obat, jadi penting bagi orang untuk mengakui kenyataan itu. Dan saya khawatir banyak orang mulai minum obat tanpa benar-benar tahu apa yang mereka hadapi.”
Tim selanjutnya berencana untuk menyaring lebih banyak data untuk mencari tahu mengapa pasien dunia nyata yang menjalani terapi GLP-1 tidak kehilangan berat badan sebanyak yang diharapkan.
Leave a Reply