Misteri Navigasi Terungkap: **Ngengat Bogong** Gunakan Bintang untuk Migrasi Jarak Jauh!

Misteri Navigasi **Ngengat Bogong** Terpecahkan: Pemanfaatan Bintang dalam Migrasi Jauh

Setiap musim semi, **Ngengat Bogong** melakukan perjalanan epik sejauh 1.000 kilometer dari tenggara Australia ke Pegunungan Alpen Australia. Mereka mencari gua-gua sejuk untuk menghabiskan musim panas. Lalu, di musim gugur, mereka kembali ke tempat berkembang biak sebelum mati. Menariknya, setiap ngengat hanya melakukan perjalanan pulang pergi ini sekali seumur hidup. Bagaimana mereka tahu arah yang benar?

Sebuah tim peneliti dari Lund University, dipimpin oleh David Dreyer, mengungkap bahwa **Ngengat Bogong** mungkin menggunakan langit berbintang, di antara alat navigasi lainnya, untuk menentukan arah. Jika terbukti benar, ini menjadikan **Ngengat Bogong** sebagai invertebrata pertama yang diketahui menggunakan bintang untuk navigasi jarak jauh yang spesifik.

Penelitian Mendalam tentang Navigasi **Ngengat Bogong**

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature ini membangun penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa **Ngengat Bogong** juga mengandalkan medan magnet Bumi dan landmark visual untuk menemukan jalan. Untuk menguji peran langit malam, para peneliti menangkap ngengat di awal migrasi mereka dan menempatkannya di simulator seperti planetarium.

“Dengan mengikat ngengat migrasi musim semi dan gugur di simulator penerbangan, kami menemukan bahwa, di bawah langit malam tanpa bulan yang naturalistik dan di medan geomagnetik yang ditiadakan (menonaktifkan indra magnetik ngengat yang diketahui), ngengat terbang ke arah migrasi yang sesuai secara musiman,” jelas para peneliti.

Bintang Sebagai Pemandu Arah Alami

Posisi bintang yang dapat diprediksi menjadikannya alat navigasi yang andal. Sebelumnya, hanya burung migrasi malam tertentu yang diketahui menggunakan cahaya bintang untuk menemukan arah geografis tertentu. Kumbang kotoran memang menggunakan bintang untuk bergerak lurus, tetapi mereka tidak melakukan migrasi jarak jauh seperti **Ngengat Bogong**.

Bagaimana Otak **Ngengat Bogong** Memproses Informasi Bintang?

Analisis otak ngengat menunjukkan bahwa neuron yang terkait dengan penglihatan merespons rotasi langit malam dan disetel ke orientasi langit yang umum. Aktivitas tertinggi terdeteksi ketika ngengat menuju ke selatan. Ini menunjukkan bahwa otak mereka terhubung untuk mengenali petunjuk bintang.

Bagian langit berbintang mana yang secara khusus diandalkan oleh ngengat masih menjadi misteri. Tidak jelas apakah mereka dapat melihat bintang individu. Para peneliti berteori bahwa mereka mungkin dapat melihat Bima Sakti, sementara rasi bintang, Bulan, dan fitur gelap di cakrawala juga dapat berfungsi sebagai petunjuk navigasi yang andal.

Implikasi dan Kesimpulan Penelitian **Ngengat Bogong**

Penelitian ini semakin memperjelas perangkat navigasi yang digunakan **Ngengat Bogong**. “Hasil kami menunjukkan bahwa **Ngengat Bogong** menggunakan petunjuk bintang dan medan magnet Bumi untuk menciptakan sistem kompas yang kuat untuk navigasi malam jarak jauh menuju tujuan tertentu,” simpul para peneliti.

Mungkin, di masa depan, saat aktivitas matahari yang hebat menyebabkan pemadaman GPS, kita semua akan berharap memiliki kemampuan navigasi alami seperti **Ngengat Bogong**!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *