‘Best Wishes to All’: Horor Jepang yang Kembali Meneror
Shudder kembali menghadirkan film horor Jepang (J-Horror) terbaru berjudul ‘Best Wishes to All’ yang siap membuat bulu kuduk merinding. Film ini dibuka dengan mimpi buruk yang langsung menetapkan suasana mencekam sepanjang film.
Kisah berpusat pada seorang mahasiswi keperawatan tanpa nama, diperankan oleh Kotone Furukawa, yang bermimpi kembali ke masa kecilnya saat mengunjungi kakek-neneknya. Mimpi itu berubah menjadi mimpi buruk saat ia melihat sesuatu yang mengerikan di balik pintu yang terbuka. Ternyata, mimpi itu adalah kilas balik menjelang kunjungannya ke rumah pedesaan mereka, sendirian.
“Sendirian?” gumamnya cemas saat orang tuanya menelepon dan memberitahu bahwa mereka akan terlambat datang. Meskipun ragu, ia meninggalkan apartemennya di Tokyo dan menuju stasiun kereta. Di sana, ia bertemu dengan seorang wanita tua yang ia bantu menyeberang jalan, yang mengucapkan kata-kata aneh: “Maafkan saya bahwa orang muda dikorbankan untuk orang tua seperti saya.”
Kengerian di Desa yang Sepi
Suasana aneh semakin terasa setelah ia tiba di desa yang sepi. Para tetangga, terutama seorang pemuda yang sudah lama tidak ia temui, tampak terkejut melihatnya kembali dari kehidupan kota besarnya. Ada perasaan tidak nyaman yang menyelimuti setiap adegan. Sutradara dan penulis naskah Yûta Shimotsu dengan hati-hati menaburkan tanda-tanda peringatan yang membuat penonton, seperti halnya sang perawat, tidak yakin apakah itu hanya “orang tua yang bertingkah seperti orang tua” atau sesuatu yang jauh lebih mengerikan.
Selain itu, ada pula misteri ruangan dari mimpinya, yang terkunci di rumah itu.

© Shudder
Sentuhan Takashi Shimizu, Sang Legenda J-Horror
‘Best Wishes to All’ melibatkan Takashi Shimizu sebagai salah satu produsernya, nama yang tak asing bagi penggemar horor Jepang. Ia adalah pencipta seri Ju-On, atau yang lebih dikenal sebagai The Grudge. Keterlibatannya dalam film ini mengaitkannya dengan tradisi J-Horror dan menunjukkan dukungannya terhadap evolusi genre ini di abad ke-21. Film ini membuktikan bahwa masih ada cara baru yang mengerikan untuk mengungkap kebenaran mengerikan yang bersembunyi di balik latar yang tampak damai.
Komentar Sosial dan Konflik Generasi
Seperti banyak film horor unggulan, ‘Best Wishes to All’ mengakar kengeriannya pada komentar sosial. Film ini juga mengandung pesan universal tentang konflik generasi dan tradisi yang tetap dipertahankan meskipun tampak tidak sesuai dengan zaman.
Film ini paling baik dinikmati dengan pengetahuan minimal tentang apa yang akan terungkap. Namun, dapat dikatakan bahwa film ini mengingatkan pada film Jordan Peele, Us. Meskipun tidak ada doppelganger pembunuh di sini, ada eksplorasi serupa tentang kebenaran mengerikan yang telah terjalin dengan cara dunia beroperasi.
Sang perawat terpaksa menerima kenyataan tentang keluarganya, keluarga lain, dan pengetahuan bahwa semua orang sudah mengetahui sesuatu yang selama ini dirahasiakan darinya. ‘Best Wishes to All’ adalah film yang suram, lebih menekankan pada kengerian filosofis daripada jump scare, serta dipenuhi dengan body horror.
‘Best Wishes to All’ saat ini dapat disaksikan di Shudder.
Leave a Reply