Kapan Modifikasi Genetik pada Anak-Anak Jadi Hal Umum? Tantangan Etika dan Masa Depan CRISPR

Kapan Modifikasi Genetik pada Anak-Anak Jadi Hal Umum?

Di akhir Mei, beberapa organisasi ilmiah, termasuk International Society for Cell and Gene Therapy (ISCT), menyerukan moratorium 10 tahun penggunaan CRISPR dan teknologi terkait untuk melakukan modifikasi genetik germline yang dapat diwariskan pada manusia. Deklarasi ini menggarisbawahi langkah-langkah praktis yang dapat diambil oleh negara-negara dan lembaga penelitian untuk mencegah eksperimen semacam ini, seperti memperkuat peraturan terkait penyuntingan gen.

“Penyuntingan germline memiliki masalah keamanan yang sangat serius yang dapat memiliki konsekuensi ireversibel,” kata Bruce Levine, seorang peneliti terapi gen kanker di University of Pennsylvania dan mantan presiden ISCT. “Kami sama sekali tidak memiliki alat untuk membuatnya aman sekarang dan setidaknya untuk 10 tahun ke depan.”

CRISPR: Mendorong Batas Modifikasi Genetik

Teknologi yang lebih baru seperti CRISPR telah membuat penyuntingan gen lebih mudah, lebih murah, dan lebih praktis untuk dilakukan pada berbagai spesies, termasuk manusia. Realitas ini telah membuat penyuntingan germline yang dapat diwariskan—mengubah sel telur, sperma, dan embrio sehingga dapat diwariskan ke keturunan—lebih memungkinkan dari sebelumnya.

Kontroversi He Jiankui dan Implikasinya

Pada November 2018, ilmuwan Tiongkok, He Jiankui, mendorong masalah ini menjadi sorotan ketika dia mengumumkan bahwa timnya memodifikasi gen dari beberapa embrio manusia menggunakan CRISPR, kemudian berhasil menanamkannya pada sukarelawan wanita. Akhirnya, tiga anak lahir dengan modifikasi yang dimaksudkan untuk memberikan kekebalan alami terhadap infeksi HIV. Eksperimen He dikutuk keras oleh komunitas ilmiah dan dia akhirnya menjalani hukuman tiga tahun penjara atas tindakannya, yang berakhir pada tahun 2022. Episode ini menunjukkan bahwa modifikasi genetik germline yang dapat diwariskan pada manusia sudah jelas mungkin dilakukan saat ini, tetapi belum tentu etis untuk dilakukan.

Pandangan Para Bioetikawan

Giz Asks menghubungi beberapa bioetikawan untuk mendapatkan pandangan mereka tentang moratorium, dan lebih luas lagi, tentang kapan kita harus dapat memodifikasi genetik anak-anak, jika memang boleh.

Arthur Caplan (New York University Grossman School of Medicine)

Caplan meyakini bahwa modifikasi genetik pada anak-anak akan terjadi, namun alat yang ada saat ini masih terlalu kasar. Keamanan menjadi perhatian utama. Selain itu, akses yang tidak merata dapat menciptakan dua kelas manusia: yang superior secara genetik dan yang lainnya. Caplan juga menekankan pentingnya mempertimbangkan apakah modifikasi genetik akan mempersempit pilihan anak-anak di masa depan.

Marsha Michie (Case Western Reserve University School of Medicine)

Michie menyoroti bahwa anak-anak dengan modifikasi genetik sudah ada saat ini, misalnya, anak-anak yang diobati dengan terapi CRISPR personalisasi. Dia berpendapat bahwa penting untuk melibatkan pasien, orang tua, dan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait modifikasi genetik. Michie juga mengingatkan tentang biaya mahal dari terapi gen dan perlunya memastikan akses yang adil.

James J. Hughes (Institute for Ethics and Emerging Technologies)

Hughes berpendapat bahwa kita harus mengizinkan modifikasi genetik pada anak-anak ketika aman, efektif, dan sukarela. Dia menolak larangan permanen dan menekankan bahwa regulasi yang ketat diperlukan untuk memastikan keamanan dan efikasi. Hughes juga menyoroti pentingnya kebebasan reproduksi dan memberikan akses kepada orang tua ke semua informasi dan teknologi yang tersedia untuk membuat pilihan yang tepat.

Kerry Bowman (University of Toronto)

Bowman membedakan antara peningkatan genetik dan pengobatan genetik. Dia berpendapat bahwa peningkatan genetik masih jauh dari titik di mana kita harus mempertimbangkannya. Namun, dengan pengobatan, isu etis yang besar saat ini adalah mutasi gen tunggal. Bowman juga menekankan bahwa sebagian besar populasi dunia tidak memiliki akses ke teknologi seperti CRISPR dan penyuntingan gen.

Kesimpulan

Masa depan modifikasi genetik pada anak-anak masih belum pasti. Sementara teknologi seperti CRISPR menawarkan potensi besar untuk mengobati penyakit genetik dan meningkatkan kesehatan, tantangan etika dan sosial yang signifikan harus diatasi. Keamanan, akses yang adil, dan implikasi jangka panjang dari modifikasi genetik harus dipertimbangkan dengan cermat sebelum teknologi ini menjadi hal yang umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *