Novo Nordisk Hentikan Kemitraan dengan Hims Terkait ‘Pemalsuan’ Obat GLP-1

Novo Nordisk Putuskan Kerja Sama dengan Hims: Tuduhan ‘Pemalsuan’ Obat GLP-1 Mencuat

Dunia penurunan berat badan dihebohkan dengan berakhirnya kemitraan antara raksasa farmasi Novo Nordisk, produsen Ozempic dan Wegovy, dengan perusahaan telehealth Hims & Hers Health Inc. Keputusan ini dipicu oleh tuduhan bahwa Hims masih berusaha memasarkan versi generik yang lebih murah dari obat GLP-1 secara massal.

Bloomberg News melaporkan pengakhiran kemitraan ini terjadi mendadak, hanya dua bulan setelah diumumkan. Novo Nordisk menuduh Hims melakukan “pemasaran yang menyesatkan” untuk menjual semaglutide racikan kepada penggunanya secara luas, meskipun ada tindakan keras baru-baru ini dari regulator federal.

Tanggapan CEO Hims

CEO Hims, Andrew Dudum, melalui akun X-nya, menyatakan kekecewaannya terhadap manajemen Novo Nordisk yang dianggap menyesatkan publik. Ia juga menolak tekanan dari perusahaan farmasi yang dianggap anti-persaingan dan membatasi pilihan pasien.

Kemunculan semaglutide dan obat penurun berat badan efektif lainnya telah mengubah lanskap pengobatan obesitas. Namun, tingginya permintaan, harga yang mahal (lebih dari $1.000 per bulan), dan kelangkaan awal memicu munculnya pasar gelap dan abu-abu.

Beberapa orang membeli obat GLP-1 ilegal atau palsu secara online, sementara yang lain memilih versi racikan yang lebih murah. Obat racikan ini dibuat oleh apotek khusus dan merupakan formulasi khusus dari semaglutide dan tirzepatide.

Regulasi Obat GLP-1 Racikan

Untuk sementara waktu, status legal obat GLP-1 racikan tidak jelas. Apotek diizinkan untuk membuat dan menjual obat racikan dalam kondisi tertentu, termasuk jika versi standarnya mengalami kelangkaan. Perusahaan telehealth seperti Hims memanfaatkan justifikasi ini untuk memasarkan GLP-1 racikan secara luas.

Novo Nordisk dan produsen GLP-1 lainnya tidak menyukai praktik ini dan meluncurkan tuntutan hukum terhadap apotek dan penjual GLP-1 racikan. Meskipun tuntutan hukum ini masih berlangsung, FDA telah menyatakan bahwa kelangkaan obat GLP-1 yang paling populer telah teratasi.

Alasan Pemutusan Kemitraan

Novo Nordisk menuduh Hims gagal mematuhi hukum yang melarang penjualan massal obat racikan dengan kedok ‘personalisasi’ dan menyebarkan pemasaran yang menyesatkan yang membahayakan keselamatan pasien. Novo Nordisk tetap terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan telehealth, asalkan mereka tidak terlibat dalam “pemalsuan ilegal”.

Penghentian kemitraan ini berdampak negatif pada kedua perusahaan, dengan harga saham Novo Nordisk dan Hims mengalami penurunan. Novo Nordisk juga mengalami kesulitan baru-baru ini, dengan pemecatan CEO di tengah penurunan saham dan persaingan ketat di pasar pengobatan obesitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *