Mantan Pegawai NOAA Dikejar Tagihan Fiktif Asuransi Kesehatan
Gelombang pemecatan dan pemulihan pegawai di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di bawah pemerintahan Trump terus menuai kontroversi. Terbaru, sejumlah mantan pegawai NOAA dikejar tagihan asuransi kesehatan, meskipun mereka mengaku tidak pernah menerima manfaat tersebut.
Tagihan Misterius Setelah Pemecatan
Menurut laporan NBC News, tiga mantan staf NOAA yang sempat dipecat, dipekerjakan kembali, lalu dipecat lagi, menerima surat tagihan dari pemerintah federal. Surat tersebut menuntut pembayaran premi asuransi kesehatan untuk periode di mana mereka sudah tidak lagi bekerja di NOAA dan tidak memiliki cakupan asuransi. Jumlah tagihan bervariasi hingga ratusan dolar, dengan ancaman bunga dan pelaporan ke biro kredit jika tidak segera dilunasi.
“Mereka mencoba menagih saya untuk asuransi kesehatan setelah saya dipecat. Saya tidak memiliki cakupan,” ujar Ya’el Seid-Green, mantan asisten khusus di Kantor Penelitian Kelautan dan Atmosfer NOAA.
Kekacauan Administrasi dan Dampak pada Pegawai
Kasus ini semakin menambah daftar panjang masalah yang dihadapi NOAA sejak awal tahun. Dimulai dengan pemecatan massal pada Februari, kemudian dibatalkan oleh pengadilan, diikuti dengan pemecatan kembali setelah banding, serta tawaran paket pensiun dini yang diambil oleh lebih dari 1.000 pegawai. Semua ini menciptakan kekacauan administrasi dan ketidakpastian di kalangan pegawai.
Union of Concerned Scientists (UCS) memperkirakan bahwa NOAA telah kehilangan lebih dari 2.000 staf, atau sekitar 20% dari total tenaga kerjanya.
Ancaman Pemotongan Anggaran dan Dampak pada Penelitian
Tidak hanya itu, usulan anggaran Trump untuk tahun 2026 juga mengancam akan memangkas $1.6 miliar dari anggaran NOAA dan menghapus kantor sains utamanya, yang akan berdampak besar pada kemampuan penelitian cuaca, kelautan, dan iklim. Para ahli cuaca dan bencana alam telah memperingatkan tentang dampak negatif dari pemotongan anggaran ini, terutama mengingat prediksi musim badai Atlantik yang aktif tahun ini.
Reaksi dan Tuntutan
UCS telah mengirimkan surat terbuka kepada Kongres, yang ditandatangani oleh lebih dari 3.000 ilmuwan, meminta para anggota parlemen untuk menghentikan “serangan berkelanjutan” terhadap NOAA dan memulihkan staf serta pendanaan lembaga tersebut.
“Terlalu banyak anggota Kongres yang tetap berdiam diri bahkan ketika pemerintahan Trump menghancurkan lembaga sains terkemuka negara kita,” kata Rachel Cleetus, direktur kebijakan untuk Program Iklim dan Energi di UCS.
Mantan pegawai NOAA merasa frustrasi dengan situasi ini. Tagihan yang tidak jelas ini hanyalah salah satu dari sekian banyak pukulan yang mereka terima setelah berbulan-bulan mengalami kekacauan.
Implikasi Lebih Luas
Tindakan yang merugikan pegawai NOAA ini terjadi di tengah musim badai yang aktif, sehingga mengancam keselamatan publik. Pemotongan staf dan anggaran pada lembaga prakiraan cuaca terkemuka negara dapat membahayakan kemampuan untuk memprediksi dan menanggapi bencana alam secara efektif.
Meskipun demikian, perwakilan NOAA menyatakan bahwa mereka siap menghadapi musim badai. Namun, dengan hilangnya ratusan ahli meteorologi, spesialis radar, dan pelacak badai, masih belum jelas bagaimana lembaga ini akan mampu menjalankan tugasnya.
Leave a Reply