Motivasi Gelap Luke Skywalker di ‘The Last Jedi’: Mark Hamill Ungkap Alasannya!

Mark Hamill dan Interpretasi Gelap Luke Skywalker di ‘The Last Jedi’

Aktor legendaris Mark Hamill sekali lagi membagikan pandangannya yang cukup kontroversial mengenai karakter Luke Skywalker dalam film ‘Star Wars: The Last Jedi’. Hamill, yang dikenal karena dedikasinya terhadap peran tersebut, mengungkapkan motivasi gelap yang ia gunakan untuk menghayati karakter Luke yang lebih kompleks dan kontradiktif.

Backstory Tragis yang Dibuat Mark Hamill

Dalam wawancara terbaru di Bullseye with Jesse Thorn, Hamill menjelaskan *headcanon* yang ia ciptakan sendiri untuk memahami mengapa Luke Skywalker meninggalkan Jedi. Ia membayangkan sebuah tragedi pribadi yang mendalam yang mendorong Luke untuk meninggalkan jalan Jedi. Menurut Hamill, Luke jatuh cinta, menikah, dan memiliki seorang anak. Namun, tragedi menimpa ketika anaknya secara tidak sengaja terbunuh oleh lightsaber, yang menyebabkan istrinya bunuh diri karena kesedihan yang mendalam.

“Saya berpikir, apa yang bisa membuat seseorang meninggalkan pengabdian pada entitas yang pada dasarnya adalah agama, meninggalkan menjadi seorang Jedi. Nah, cinta seorang wanita,” kata Hamill. “Jadi dia jatuh cinta pada seorang wanita. Dia berhenti menjadi seorang Jedi. Mereka memiliki seorang anak bersama. Pada titik tertentu anak itu, sebagai balita, mengambil lightsaber yang tidak dijaga, menekan tombol dan terbunuh seketika. Istrinya sangat sedih, dia bunuh diri.”

Perbedaan Pendapat dengan Rian Johnson dan Kontribusi J.J. Abrams

Hamill mengakui bahwa ia tidak sepenuhnya setuju dengan arahan yang diambil oleh penulis dan sutradara Rian Johnson untuk karakter Luke. Ia merasa bahwa penjelasan yang diberikan dalam film tidak sepenuhnya memuaskan baginya. Meskipun demikian, Hamill tetap memberikan penampilan yang luar biasa dan berhasil menghidupkan karakter Luke Skywalker di layar lebar.

Menariknya, Hamill juga menyinggung peran J.J. Abrams dalam menempatkan Luke di pulau terpencil sejak awal. Abrams membangun misteri seputar keberadaan Luke, yang kemudian dipecahkan oleh Johnson dengan cara yang lebih gelap dan kompleks.

Interpretasi Pribadi vs. Narasi Film

Meskipun interpretasi Hamill berbeda dari narasi resmi film, penting untuk dicatat bahwa ia menggunakan backstory tragis ini sebagai alat untuk menghayati karakter dan memberikan penampilan yang meyakinkan. Bagaimanapun, dedikasi dan interpretasi pribadi Hamill terhadap Luke Skywalker telah memberikan kontribusi besar terhadap warisan karakter tersebut.

Terlepas dari perbedaan pendapat, Mark Hamill tetaplah ikon Star Wars dan interpretasinya terhadap Luke Skywalker akan terus diperdebatkan dan dikagumi oleh para penggemar di seluruh dunia. The Last Jedi tetap menjadi film yang memecah belah, tetapi dedikasi Hamill terhadap karakter tidak dapat disangkal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *