Elon Musk Kembali Berseteru dengan Trump Terkait RUU Kontroversial
Perseteruan antara Elon Musk dan mantan Presiden Donald Trump kembali memanas. CEO Tesla dan SpaceX ini meluncurkan serangkaian serangan tajam terhadap RUU yang diusung Trump, yang disebutnya sebagai ‘penghancur masa depan Amerika’. Kritik pedas ini dilontarkan menjelang pemungutan suara penting di Senat atas RUU kontroversial tersebut.
Dari Sekutu Menjadi Rival
Hubungan antara Elon Musk dan Donald Trump memang penuh lika-liku. Sempat menjadi bagian dari pemerintahan Trump sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), Musk kini menjadi salah satu kritikus paling vokal terhadap kebijakan-kebijakan Trump. Keretakan hubungan ini dimulai ketika Trump mengkritik Musk setelah subsidi untuk kendaraan listrik dipangkas. Musk membalas dengan tuduhan bahwa RUU tersebut tidak pernah diperlihatkan kepadanya dan mengklaim bahwa tanpa dirinya, Trump akan kalah dalam pemilihan.
Inti Perselisihan: RUU yang Merugikan Energi Bersih
RUU yang menjadi pusat perseteruan ini mencakup pemotongan anggaran untuk program sosial, pemotongan pajak besar-besaran, dan peningkatan signifikan pada batas utang negara. Namun, yang paling menjadi perhatian Elon Musk adalah pengurangan drastis dan pajak baru yang diusulkan untuk sektor energi bersih. Kebijakan ini dianggap sebagai ancaman langsung bagi industri yang dipimpinnya melalui Tesla dan bisnis energi suryanya.
Kritik Pedas Musk Terhadap RUU Senat
Setelah mengkritik versi RUU yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, Elon Musk kini melancarkan serangan penuh terhadap versi Senat yang dijadwalkan untuk pemungutan suara. Dia menyuarakan kekhawatiran tentang dampak RUU tersebut terhadap sektor energi hijau.
Musk menyoroti unggahan seorang pengguna X yang merinci langkah-langkah agresif dalam RUU tersebut terhadap sektor energi hijau. Unggahan tersebut menyebutkan bahwa RUU itu menaikkan pajak untuk semua proyek angin dan surya yang belum dimulai konstruksinya kecuali selesai pada akhir tahun 2027 dan memenuhi persyaratan kompleks untuk membuktikan bahwa mereka tidak menggunakan bahan-bahan dari Cina. Setelah itu, RUU ini menambahkan pajak baru pada proyek angin dan surya yang tidak dapat membuktikan hal yang sama.
Musk menyetujui kritik tersebut dan menambahkan peringatan keras tentang konsekuensi yang lebih luas dari RUU tersebut bagi negara. Menurutnya, RUU ini akan menghancurkan jutaan pekerjaan di Amerika dan menyebabkan kerugian strategis yang besar bagi negara.
Dampak Politik dan Ekonomi yang Mengkhawatirkan
Elon Musk juga menyoroti bahwa RUU tersebut menaikkan batas utang sebesar $5 triliun, peningkatan terbesar dalam sejarah, yang menurutnya akan menempatkan Amerika dalam jalur cepat menuju perbudakan utang. Dia juga merujuk pada jajak pendapat yang menunjukkan penentangan luas terhadap prinsip-prinsip utama RUU tersebut, dan memperingatkan bahwa RUU ini merupakan bunuh diri politik bagi Partai Republik.
Apa Langkah Trump Selanjutnya?
Pertanyaan sekarang adalah bagaimana Presiden Trump akan bereaksi. Dia menjadikan pengesahan RUU ini sebagai prioritas legislatif utamanya, dan pemerintahannya telah bekerja tanpa lelah untuk membungkam suara-suara yang berbeda pendapat di dalam partai. Pertarungan antara Elon Musk dan Donald Trump ini diperkirakan akan semakin memanas dalam beberapa hari mendatang.
Leave a Reply