Waspada! Infeksi Langka dari Kucing Mengancam Pasien Transplantasi Ginjal

Infeksi Langka Mengintai Pasien Transplantasi Ginjal: Kucing Jadi Sumber Penularan?

Kabar kurang mengenakkan datang dari dunia medis. Seorang wanita penerima transplantasi ginjal mengalami infeksi bakteri sangat langka yang diduga kuat berasal dari kucing peliharaannya. Kasus ini menjadi peringatan penting, terutama bagi mereka yang memiliki sistem imun yang lemah.

Dilansir dari laporan kasus yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, wanita berusia 56 tahun asal Slovenia ini mengalami infeksi Mycoplasma arginini yang parah. Bakteri ini jarang sekali ditemukan pada manusia, dan setelah dilakukan penelusuran, sumbernya kemungkinan besar adalah gigitan dari kucingnya.

Kronologi Infeksi dan Identifikasi Bakteri Mycoplasma arginini

Awalnya, wanita tersebut mengeluhkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit di lengan kirinya. Setelah tiga minggu, kondisinya tidak membaik meski telah diberikan antibiotik oral. Lima hari kemudian, ia dilarikan ke rumah sakit karena pembengkakan dan kemerahan telah menyebar hingga pergelangan tangan, membuatnya sulit digerakkan.

Setelah dilakukan serangkaian tes, dokter menemukan bakteri M. arginini. Bakteri Mycoplasma memang dikenal unik karena ukurannya sangat kecil dan tidak memiliki dinding sel. Hal ini membuatnya kebal terhadap banyak antibiotik konvensional, yang mungkin menjelaskan mengapa pengobatan awal tidak berhasil.

Peran Kucing dalam Penularan Infeksi

Wanita tersebut juga melaporkan bahwa ia baru saja digigit oleh kucingnya di lengan kiri. Tim dokter kemudian mengambil sampel dari tiga kucing dan seekor anjing peliharaan wanita tersebut. Mereka menemukan jenis mycoplasma pada salah satu kucing, meskipun tidak dapat dikonfirmasi secara pasti apakah itu M. arginini. Namun, dengan mempertimbangkan gigitan kucing baru-baru ini dan kurangnya penjelasan lain yang masuk akal, dokter menyimpulkan bahwa kucingnya adalah sumber infeksi.

Pentingnya Kewaspadaan dan Pencegahan

Meskipun infeksi M. arginini jarang terjadi pada manusia, kasus ini menyoroti pentingnya kewaspadaan, terutama bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu. Pasien transplantasi organ, misalnya, memerlukan obat imunosupresan untuk mencegah penolakan organ, yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi oportunistik.

Gigitan kucing, secara umum, tidak boleh dianggap remeh. Kucing dapat membawa berbagai macam kuman yang dapat menyebabkan penyakit, bahkan pada orang sehat. Oleh karena itu, setiap gigitan atau cakaran kucing harus segera dicuci dengan air mengalir dan sabun selama minimal lima menit. Perhatikan juga tanda-tanda infeksi seperti kemerahan dan pembengkakan, dan segera konsultasikan dengan dokter jika muncul gejala tersebut.

Tips Pencegahan Infeksi dari Hewan Peliharaan:

  • Selalu cuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan.
  • Bersihkan luka gigitan atau cakaran hewan peliharaan dengan sabun dan air.
  • Pastikan hewan peliharaan mendapatkan vaksinasi yang diperlukan.
  • Konsultasikan dengan dokter hewan secara teratur untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan.

Dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita dan orang-orang terdekat dari risiko infeksi langka seperti ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *